2nd T-POMI
2018, 13 Februari
Share berita:

Masalah pada budidaya tebu di Indonesia saat ini adalah kekurangan tenaga kerja baik dari penanaman sampai panen. Tebu merupakan salah satu komoditas strategis Kementerian Pertanian. Balai Besar Mekanisasi Pengembangan Mekanisasi Pertanian , Badan Penelitian Pengembangan Pertanian fokus pada pertanian modern komoditas strategis dan salah satunya adalah rekayasa alat mesin tebu. Andi Nur Alam Syah , Kepala Balai Pengembangan Mekanisasi Pertanian menyatakan hal ini kepada Perkebunannews.com.

Alat mesin yang dikembangkan untuk tebu mulai dari pembibitan sampai panen, yaitu alat untuk menanam tebu, bongkar ratoon dan rawat ratoon, alat pengkletek dan alat panen. “Kita uji coba terus di Kediri untuk melihat apakah sesuai dengan kondisi lapangan,” katanya.

Beberapa alat mesin pertanian tebu setelah diuji coba ternyata sudah pas dengan kondisi lapangan, sedang beberapa lagi masih harus dimodifikasi ulang. Alsintan yang harus dimodifikasi ulang dibongkar lagi untuk dilakukan perbaikan.

“Keberterimaan petani terhadap alsintan kita sudah 90%, kita harapkan akhir tahun ini sudah 100% dan tahun depan bisa dilaunching. Alsintan tebu dari hulu sampai hilir sudah beres . Tinggal proses paten untuk kemudian dilinsensikan pada perusahaan alsintan di dalam negeri. Salah satunya adalah PT Rutan yang tertarik untuk memproduksi ,” katanya.

BBP Mektan hanya merekayasa sampai menjadi prototype. Sedang produksi secara massal sehingga bisa sampai ke pengguna dikerjakasamakan dengan produsen alsintan dalam negeri dalam bentuk perjanjian lisensi. BBP Mektan merupakan pemilik patennya.

Baca Juga:  Ini Dia Salah Satu Prioritas Ditjen Perkebunan 2023