2nd T-POMI
2018, 31 Oktober
Share berita:

Munas ke III Gapperindo (Gabungan Asosiasi Petani Perkebunan Indonesia) secara aklamasi kembali memilih Agus Pakpahan sebagai Ketua Badan Eksekutif (BE) untuk periode 2018-2023. Terpilih juga Arum Sabil sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Anggota (MPA) dan Gamal Nasir sebagai Ketua Dewan Pengawas.

Gapperindo lahir dari bawah di bentuk oleh asosiasi-asosiasi petani perkebunan seperti Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia, Asosiasi Petani Kelapa Sawit PIR Riau yang sekarang sudah bertranformasi menjadi Asosiasi Petani Kelapa Sawit PIR Indonesia, Asosiasi Petani Tebu Rakyat, Asosiasi Petani Kopi Indonesia, Asosiasi Petani Kakao Indonesia, Asosiasi Petani Kelapa Indonesia dan lain-lain.

Asosiasi petani lahir sebagai wajah perjuangan petani untuk meningkatkan posisinya, dimana waktu itu asosiasi pengusaha yang bergerak di bidang perkebunan banyak sedang asosiasi petani belum ada. Gapperindo menjadi wadah semua asosiasi petani perkebunan untuk mewujudkan petani yang merdeka atau yang dalam istilah sekarang berdaya saing.

Indonesia produsen nomor satu kelapa sawit, nomor dua untuk karet, nomor 3 untuk kakao, nomor 4 untuk kopi, juga produsen terbesar kelapa. Hanya kelapa sawit yang 60% produsen pengusaha sedang 40% petani sedang komoditas lainnya dihasilkan oleh petani. Dengan masuk ke pasar ekspor menunjukkan petani Indonesia berdaya saing.

Salah satu aspirasi dari Munas Gapperindo adalah terbentuknya Kementerian Perkebunan pada kabinet mendatang. Perkebunan sudah menjadi penghasil devisa utama negara jauh melebihi migas dan pariwisata. Kedua sektor itu bahkan perikanan yang jauh dibawah perkebunan sudah terbentuk Kementerian sendiri. Maka ke depan perlu ada Kementerian Perkebunan.

Aspirasi lainnya adalah pemungutan dana seperti BPDPKS yang rencananya akan dikembangkan untuk komoditas lain harus sebesar-besarnya dikembalikan untuk perkebunan. Contohnya asosiasi petani jagung di AS, ada pungutan ekspor yang dipergunakan untuk memperkuat kelembagaan petani jagung. Atau Felda Malaysia yang punya gedung sampai 50 lantai.

Baca Juga:  INSTIPER Catat Rekor Wisudawan