Jakarta, mediaperkebunan.id – Pemanfaatan limbah tebu perlu dilakukan secara optimal karena apabila tidak diolah dengan baik maka akan menyebabkan pencemaran lingkungan. Oleh sebab itu, dibutuhkan kontribusi untuk melakukan daur ulang agar limbah industri tidak dapat mencemari lingkungan dan bernilai ekonomi. Salah satu industri yang hasil limbah nya dapat dimanfaatkan dan bernilai ekonomi adalah limbah tebu.
Limbah tebu merupakan proses yang dihasilkan dari produksi pabrik gula. Dalam prosesnya, satu batang tebu dapat menghasilkan 90% ampas tebu, 5% air dan 5% molase. Dengan prosentase ampas tebu yang besar, maka akan menimbulkan dampak negatif apabila tidak dilakukan pengelolaan limbah secara baik dan benar.
Limbah tebu yang mempunyai nilai ekonomis disebut dengan hasil samping. Biasanya limbah tebu dimanfaatkan menjadi pembuatan kertas, bahan bakar di pabrik gula, dan sebagai media untuk budidaya jamur.
Adanya perkembangan teknologi membuat limbah tebu dapat ditingkatkan sebagai bahan baku industri dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi. Simak tulisan ini untuk mengetahui ragam pemanfaatan limbah tebu mulai dari pengganti plastik sampai dengan listrik!
Limbah Tebu Sebagai Bahan Baku Pembuatan Plastik Biodegradable
Limbah hasil samping tebu mempunyai potensi untuk menjadi bahan baku biopolimer. Biopolimer adalah produk plastik ramah lingkungan yang berasal dari alam sehingga mempunyai sifat mudah terdegradasi secara alamiah melalui proses biodegradasi. Dilansir dari ejournal.brin.go.id, ampas limbah tebu dari penggilingan keempat sudah berbentuk ukuran partikel yang kecil sehingga mempunyai kandungan selulosa yang tinggi sebesar 45%.
Selulosa ini berbentuk seperti serabut dan tidak larut di dalam air. Hal ini disebabkan karena ampas tebu mempunyai dinding sel yang berfungsi sebagai pelindung jaringan tumbuhan. Oleh karena itu, limbah tebu dapat menjadi bahan baku alternatif untuk dijadikan material pembuatan plastik biodegradable.
Limbah Tebu Sebagai Bahan Baku Halal Untuk Produk Farmasi
Dikutip dari laman kemenag.go.id, tebu dapat menjadi bahan baku halal bagi produk farmasi. Hal ini dikarenakan pada saat ini Indonesia masih kekurangan bahan baku farmasi halal dan berdampak pada keterbatasan penyediaan obat dan produk farmasi. Kandungan selulosa dan nanoselulosa dalam ampas tebu memenuhi standar LPPOM-MUI menjadi bahan baku halal dalam bidang farmasi.
Kandungan selulosa dan nanoselulosa dapat digunakan pada industri farmasi baik obat, kosmetik serta makanan dan minuman. Selulosa dapat menjadi bahan pengisi untuk disintegran, kapsul dan binder pada tablet. Hal ini membuat limbah ampas tebu dapat menjadi bahan baku alternatif untuk mendukung kemandirian produksi bahan baku farmasi yang halal di Indonesia.
Sebagai Sumber Biomassa
Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Euis Hermiati menyampaikan bahwa limbah tebu dapat menjadi potensi yang menjanjikan sebagai sumber biomassa. Pengelolaan limbah tebu dengan biorefinery secara berkelanjutan dapat menjadikan limbah tebu sebagai produk biomassa yang dapat dipasarkan secara luas.
Proyek penelitian biomassa ini telah dilakukan sejak tahun 2019 hingga 2023 bersama dengan tiga negara lain yakni Laos, Thailand dan Jepang. Proses fraksinasi dan pretreatment limbah tebu menghasilkan tiga komponen potensial untuk produk biomassa yakni lignin, selulosa, dan hemiselulosa. Studi lebih lanjut dibutuhkan oleh peneliti untuk memperoleh pola terbaik dari biorefinery limbah tebu yang dapat mempunyai dampak ekonomi dan sosial yang menguntungkan bagi masyarakat Indonesia.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Amin, Taufiq, dan Kurniawan menunjukkan bahwa setiap kilogram ampas tebu mempunyai kadar gula sebanyak 2,5% dan panas sebesar 1825 kal. Kandungan ini membuat limbah tebu dapat dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit listrik biomassa. Potensi ampas tebu sebesar 14,363 ton dapat dikonversikan menjadi energi listrik sebanyak 30,48 MW.
Nah itu dia beragam pemanfaatan limbah tebu yang dapat menjadi nilai ekonomis lebih dan dapat mengurangi dampak negatif bagi lingkungan. Pengelolaan limbah tebu yang baik dapat memberikan beberapa dampak positif yakni mengurangi resiko produksi yang dihadapi oleh perusahaan, membuka lapangan pekerjaan baru, mensubstitusi barang impor sehingga membantu menghemat devisa dan mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh bahan sisa pengelolaan tebu.