2nd T-POMI
2018, 26 Maret
Share berita:

Selama menjabat, Menteri Pertanian Amran Sulaiman sudah mederegulasi semua aturan yang mengambat investasi dan ekSpor. “Kita sudah menderegulasi 141 aturan dan sekarang ada 50 lagi yang akan selesai. Total nanti ada 200 deregulasi aturan yang menghambat . Ada 15 regulasi dan setelah dideregulasi tinggal 1, “ kata Amran seusai pelantikan pejabat eselon 1 Kementan.

Hasilnya adalah investasi naik 2 kali lipat menjadi Rp213 triliun, atau rata-rata Rp46 triliun/tahun. Perkebunan masih mendominasi disusul oleh hortikultura dan peternakan. “Kita sebagai regulator sangat terbuka. Apapun yang dirasakan menghambat investasi atau ekspor silakan sampaikan maka segera akan kita cabut,” katanya.

Contohnya adalah peternak ayam ras. Setelah mereka menyampaikan apa saja hambatannya dan sudah dicabut sekarang ekspornya naik 1000%. Jagung dulu impor sekarang ekspor. Tahun ini ekspor jagung ditargetkan 500.000 ton masing-masing 300.000 ton dari NTT, 100.000 ton dari Gorontalo 100.000 ton dari Sulsel.

Pejabat eselon 1 yang dilantik adalah Hari Priyono dari Sekjen menjadi Staf Ahli Menteri Bidang Investasi, Syukur Iwantoro dari Staf Ahli Menteri Bidang Investasi menjadi Sekjen dan Suwandi dari Kepala Pusat Data dan Informasi, Sekjen menjadi Dirjen Hortikultura.

Kepada Staf Ahli, Menteri minta supaya ekspor yang tahun lalu naik 20% ditingkatkan. Sedang Sekjen yang sebentar lagi menghadapi hari raya diminta menjaga supaya harga lebih stabil. Tahun lalu harga kebutuhan bahan pokok merupakan yang paling stabil dan tahun ini diharapkan lebih stabil lagi.

Tidak ada alasan kenaikan harga karena pemerintah sudah menyediakan sesuai kebutuhan, baik dari dalam negeri maupun impor. “Tidak ada alasan untuk menaikkan harga bawang merah karena kita sudah mengekspor, berarti ada kelebihan. Demikian juga bawang putih dan daging, kita sudah mengimpor sesuai permintaan,” katanya.

Baca Juga:  Petani Milenial Sukses Harumkan Kopi Indonesia