SURABAYA, Mediaperkebunan.id
Memasuki April 2022, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X kian mematangkan persiapan gilingnya. Salah satu strategi yang dilakukan dilakukan adalah dengan membentuk kluster pabrik gula, yaitu Kluster Delta dan Kluster Dhoho. Pembentukan kluster ini bertujuan untuk memastikan pasok Bahan Baku Tebu (BBT) ke pabrik gula PTPN X dan sebagai upaya memitigasi jarak antar pabrik gula sesaudara yang berdekatan.
Kluster Delta terdiri dari Pabrik Gula (PG) Kremboong Sidoarjo, PG Gempolkrep Mojokerto, PG Djombang Baru, dan PG Tjoekir Jombang. Kluster Delta ditargetkan menggiling tebu sejumlah 1,7 Juta Ton dan produksi gula milik PG sejumlah 72.899 Ton. Sedangkan Kluster Dhoho yang terdiri dari PG Lestari Nganjuk, PG Meritjan, PG Pesantren Baru, PG Ngadiredjo Kediri, dan PG Modjopanggoong Tulungagung sendiri ditargetkan menggiling tebu sejumlah 2,5 Juta Ton dengan produksi gula milik PG sejumlah 146.305 Ton.
“Pembentukan kluster ini nantinya untuk mengamankan pasok tebu ke seluruh pabrik gula PTPN X. Selain itu juga, untuk menentukan kesiapan BBT yang akan digiling sehingga rendemen tetap pada angka yang optimal,” tegas Tuhu Bangun, Direktur PTPN X.
Tidak hanya berfokus pada pembentukan kluster, PTPN X juga melakukan upaya lain untuk mencapai target tebu digiling secara keseluruhan. Upaya lain yaitu perluasan Tebu Sendiri (TS), Pengamanan Tebu Asli Daerah (TAD), hingga peningkatan protas tebu dan rendemen melalui bantuan subsidi bibit dan pupuk.