2nd T-POMI
2023, 28 Juni
Share berita:

Jakarta, Mediaperkebunan.id

Kukuh Ambar Waluyo, Bayer Head of Field Solution South East Asia & Pakistan mengatakan, “Saat ini penelitian dan teknologi di bidang pertanian sudah sangat maju dengan penggunaan teknologi digital, bioteknologi, hingga penggunaan artificial intelligence. Hal ini diharapkan dapat memicu minat generasi muda Indonesia untuk terjun dan berkontribusi dalam pengembangan inovasi di bidang pertanian.”

Ditambahkan Kukuh, saat ini Bayer telah mengembangkan sejumlah inovasi baru di bidang pertanian, seperti pengembangan benih unggul hibrida dan bioteknologi, teknologi pengendalian hama dan penyakit yang lebih efisien dan terjangkau, hingga solusi pertanian yang berkelanjutan salah satunya penggunaan drone pertanian – yang semuanya berbasis dari penelitian sains dan pemanfaatan teknologi.

Indonesia sebagai negara agraris dengan 40 juta petani tantangannya adalah meningkatkan produktivitas dan kualitas. Teknologi bidang pertanian dibanding bidang lain  saat ini relatif tertinggal sehingga produksi dan daya saing rendah.

Bayer dengan biaya riset Rp106 triliun dan dan 16.200 ilmuwan di seluruh dunia, dari semua teknologi yang dihasilkan maka disesuaikan dengan kondisi masing-masing negara tempat Bayer beroperasi. Di Indonesia disesuikan dengan mayoritas petani kecil sehingga teknologi ini harus bisa diaplikaskan dengan harga terjangkau.

Penggunaan semakin sedikit dan efisien, misalnya dulu untuk mengendalikan hama diperlukan 1-2 liter pestisida perha maka dengan teknologi hasil penelitian tinggal 0,1-0,2 liter/ha.

Bayer juga di Indonesia sudah mengaplikasikan penyemprotan pestisida menggunakan drone. Drone mempersingkat waktu penyemprotan dari 4-8 jam/ha dengan cara manual menjadi 15-20 menit/ha.

Penggunaan air dengan cara manual perlu 300 liter/ha atau 3 drum menjadi 20 liter/ha. Drone juga membuat paparan pestisida bagi petani menjadi 0.

Menyambut momen Hari Keluarga Nasional, Bayer, perusahaan global dengan kompetensi di bidang Life Science terkait kesehatan dan pertanian, menggaungkan semangat #JadiLebihBaik melalui sains dan teknologi. Di tengah kompleksitas perubahan iklim, populasi, krisis pangan, dan masalah kesehatan global, inovasi berbasis sains dan teknologi menjadi kunci untuk menciptakan solusi yang inovatif dan berkelanjutan di berbagai bidang dan di setiap sendi kehidupan.

Baca Juga:  Ahli Kenali 5R: Pondasi PKS sebagai Pabrik Makanan

Di momen ini, Bayer Indonesia mengajak masyarakat, khususnya para orang tua untuk dapat terus mendorong dan mendukung minat anak pada sains dan teknologi, untuk membangun masa depan yang lebih baik.

Laksmi Prasvita, Head of Communication, Public Affairs, Science and Sustainability Bayer Indonesia mengatakan “Di Bayer, kami percaya bahwa sains dan teknologi memainkan peran penting dalam menjawab berbagai tantangan kehidupan, karenanya secara konsisten kami mendedikasikan sumber daya untuk sains, dengan mengeluarkan biaya R&D sebesar 6,5 Miliar Euro atau 106 Triliun Rupiah dalam skala global pada tahun 2022 kemarin. Kami juga mempekerjakan 16,200 ilmuwan di seluruh dunia. Semua ini kami lakukan dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup umat manusia. Inilah mengapa, kami ingin menyebarluaskan semangat #JadiLebihBaik melalui sains dan teknologi kepada lebih banyak orang, sebagai pengejawantahan dari misi global kami #ScienceforBetter”.