2nd T-POMI
2022, 30 Maret
Share berita:

Jakarta, Mediaperkebunan.id

Sentra cengkeh di Indonesia terbesar adalah Sulawesi Tengah luas 76.825 Ha produksi 19.798 ton, disusul Sulawesi Utara 74.756 Ha produksi 10.110 ton, Sulawesi Selatan 65.946 ton produksi 20.176 ton, Maluku 44.555 Ha produksi 20.695 ton; Jawa Timur 43.255 Ha produksi 10.944 ton; Jawa Tengah 39.326 Ha produksi 7.381 ton; Jawa Barat 35.823 Ha 9.036 ton; Sulawesi Tenggara 32.485 Ha 13.433 ton; Aceh 26.008 Ha produksi 5.661 ton; Maluku Utara 24.590 Ha produksi 4.257 ton. Ardi Praptono, Direktur Tanaman Semusim dan Rempah, Ditjen Perkebunan, menyatakan hal ini dalam webinar Kedahsyatan Ekonomi Tembakau dan Cengkeh yang diselenggarakan Media Perkebunan dan Dewan Rempah Indonesia.

Tahun 2019 luas areal cengkeh mencapai 573.874 Ha, produksi 141.069 ton , jumlah petani 1.041.480 Ha. Data sementara tahun 2020 luas 574.757 Ha produksi 140.805 ton jumlah petani 900.194 Ha.

Permasalahan teknis tanaman cengkeh buy steroids adalah kurang tahan terhadap perubahan iklim dengan produksi turun saat La Nina dan kematian tinggi saat El Nino, produksi benih masih terbatas, produktivitas masih rendah, beberapa penyakit masih endemik, kelangkaan air masih menjadi problem utama, perlakuan pasca panen masih rendah, tenaga panen terbatas dan biayanya tinggi, notifikasi kontaminasi aflatoksin masih tinggi.

Sedang dari sisi kelembagaan pemeliharaan tanaman sangat terbatas, kematian tanaman cengkeh tinggi; pasar tidak stabil, kemampuan petani untuk menunda penjualan terbatas; kelembagaan petani (kelompok tani, koperasi dan asosiasi) belum berfungsi sebagaimana mestinya.

Neraca cengkeh tahun 2020 adalah kebutuhan 157.765 ton, produksi 140.812 ton, defisit 16.953 ton. Meskipun demikian ada ekspor 47.765 ton dan impor 2.575 ton berarti konsumsi dalam negeri 110.000 ton.

Baca Juga:  Petani Cengkeh Alami Tekanan Harga yang Tinggi

Dalam 5 tahun terakhir ekspor impor cengkeh sebagai berikut 2016 ekspor 12.754 ton, impor 6.952 ton; 2017 ekspor 9.079 ton impor 13.572 ton; 2018 ekspor 20.246 ton impor 13.373 ton; 2019 ekspor 25.990 ton impor 3.865 ton, 2020 ekspor 47.765 ton impor 2.575 ton.

Keadaan tanaman cengkeh tanaman menghasilkan 340.830 Ha (59,19%), tanaman belum menghasilkan 163.325 Ha (28,36%), tanaman rusak 71.658 Ha (12,44%). Target produksi 2022 143.990 ton, 2023 147.190 ton, 2024 150.390 ton.