2nd T-POMI
2019, 16 Desember
Share berita:

Kelapa sawit di Jawa Timur tersebar di Jember, Lumajang, Malang Selatan, Tulung Agung, Trenggalek dan Pacitan. Berawal dari pendiri PT Sawit Arum Madani yang berkunjung ke Malaysia dan melihat kelapa sawit tumbuh baik dan mensejahterakan masyarakat disana.

Maka ditanamlah sawit di Blitar Selatan yang pada waktu itu merupakan daerah paling miskin dengan tujuan utama mensejahterakan masyarakat. Bibit kelapa sawit yang tidak jelas asal usulnya dibagikan pada petani sehingga tersebar seperti sekarang. Total kebun kelapa sawit masyarakat mencapai 2000 ha.

Setelah tahun ke 5 ketika sawit sudah berbuah maka dibangunlah pabrik kelapa sawit PT Sawit Arum Madani. Menurut Sigit Prasetyo , Direktur Operasional PT SAM, sebagai generasi ke dua yang ditugasi orang tuanya meneruskan visi sawit mensenjahterakan , kapasitas pabriknya 15 ton/jam.

Tetapi karena pasokan TBS kurang hanya bisa beroperasi 3 hari seminggu. CPO yang dihasilkan hanya 270 ton setahun dan dijual untuk campuran pakan ayam. Blitar merupakan sentra peternakan ayam. Diakui dengan kondisi sekarang PKS ini masih merugi.

Ketika dikunjungi oleh Ketua Umum GAPKI Joko Supriyono dan Direktur Eksekutif Mukti Sarjono, Sigit menyatakan perhatian pemerintah daerah dan civitas akademika untuk sawit di Jawa Timur ini sangat minim. Petani dan PKS jalan sendiri tanpa ada pembinaan pemerintah.

Sekarang bibit sudah menggunakan PPKS dan Sriwijaya tetapi dibeli dari pihak ketiga karena dinas setempat tidak mengeluarkan Surat Persetujuan Penyaluran Benih Kelapa Sawit. Benih ini akan dibagikan kepada petani yang mau menanam sawit. Diharapkan bisa mencapai 6.000 ha sehingga PKS bisa beroperasi penuh.

Suprapto,petani sawit Blitar mengeluh tidak ada pembinaan sehingga mereka tidak tahu bagaimana cara meningkatkan produksi. Pengetahuan petani sendiri sangat kurang. Lahan yang dimiliki petani di Jawa pada umumnya sempit. Sawit tersebar di beberapa titik ada yang 10 batang, 20 batang, 100 batang, tidak seperti luar Jawa yang satu hamparan.

Baca Juga:  Apical, IDH Tandatangani Program Kemitraan “Sustainable Living Village”

Suryadi petani dari Pacitan menyatakan sawit merupakan harapan baru sebab cengkeh sudah terkena virus. Banyak petani yang berminat menanam sawit tetapi pembinaan masih kurang. Saat ini sudah ada petani menanam sampai 300 batang di areal seluas 2 ha. Petani sawit juga tidak bisa mendapatkan pupuk subsidi karena sawit tidak masuk dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok.

Mukti Sarjono berjanji akan membawa permasalahan petani kelapa sawit ini ke Ditjenbun sehingga kedepan ada perhatian dari dinas perkebunan provinsi dan kabupaten untuk membina petani kelapa sawit Jawa Timur.