2nd T-POMI
2021, 28 Juli
Share berita:

JAKARTA, Mediaperkebunan.id – Program pengembangan Santripreneur berbasis Usaha Kecil Menengah dan Koperasi (UKMK) sawit diharapkan meningkatkan kemitraan dengan berbagai pihak dari hulu hingga hilir. Dengan potensi lahan yang dimiliki pondok pensantren diharapkan juga mempercepat pelaksanaan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).

Demikian dikatakan Direktur Utama Badan Penggelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Edy Abdurrachman dalam sambutannya pada Sosialisasi Peningkatan Citra Nilai Produk Turunan Kelapa Sawit Melalui Tindak Lanjut Pengembangan Potensi Santripreneur Berbasis UKMK Sawit di Wilayah Riau secara virtual, Rabu (28/7).

Eddy menuturkan, prinsip utama dari kegiatan Program Pengembangan Santripreneur Berbasis UKMK Sawit adalah keberlanjutan (mendukung keberlanjutan usaha), kesejahteraan (meningkatkan kesejahteraan pesantren dan masyarakat sekitar) serta ramah lingkungan (mendukung pengelolaan kelapa sawit yang berkelanjutan dan ramah lingkungan).

Diharapkan kegiatan ini akan meningkatkan kemitraan antara UKMK bidang kelapa sawit dengan berbagai pihak, baik di hulu maupun di hilir kelapa sawit. Dengan potensi lahan yang dimiliki oleh lingkungan pondok pesantren yang berbasis sawit, diharapkan dapat terjadi konsolidasi data lahan sawit. Hal ini juga bermanfaat dalam membantu percepatan realisasi pelaksanaan Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).

Program kolaborasi BPDPKS dengan Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (PEBS FEB UI) ini merupakan tindak lanjut dari Program Pengembangan Santripreneur Berbasis UKMK Sawit sebagai Program Pemberdayaan Ekonomi Daerah telah diluncurkan Wakil Presiden RI dan Menteri Keuangan atas kerjasama antara BPDPKS dan PEBS FEB UI pada 1 Oktober 2020, dengan melibatkan Rektor Universitas Indonesia, dan 3 Gubernur Provinsi Riau, Sumatera Utara dan Sumatera Selatan.

Dalam sambutan Dekan Fakultas Ekonomi Binis Universitas Indonesia Teguh Dartanto menyampaikan, kegiatan ini merupakan rangkaian awal dari kegiatan Sosialisasi Peningkatan Citra Nilai Produk Turunan Kelapa Sawit Melalui Tindak Lanjut Pengembangan Potensi Santripreneur Berbasis UKMK Sawit di Wilayah Riau. Diharapkan kegiatan ini dapat dilanjutkan dan diperluas di wilayah propinsi lain di Indonesia. Kegiatan juga sejalan dengan visi dan misi Universitas Indonesia untuk memberikan kontribusi dalam pembangunan Nasional.

Baca Juga:  Astra Agro Gelar Agrovaria Lovepink

Kepala PEBS FEB UI Rahmatina Kasri mengatakan, untuk pelaksanaan Program santripreneur UKMK Sawit Tahun 2020 telah dilakukan serangkain kegiatan yaitu Tahap 1 Pendataan Awal Pondok Pesantren dan Launching Program, Tahap 2 Assessment dan Seleksi Pondok Pesantren, Tahap 3 Bootcamp Program Pengembangan Potensi Santripreneur, Tahap 4 Monitoring Pelaksanaan Program dan Tahap 5 Evaluasi Pelaksanaan Program.

Untuk tindak lanjut Program Tahun 2021 akan dilakukan dengan Tahap 1 Santripreneur Berbasis UKMK Sawit Meet Up: Sosialisasi Kegiatan Tindak Lanjut Program Santripreneur Berbasis UKMK Sawit.

Sedangkan Tahap 2 Workshop teknikal Pengembangan Produk Turunan Kelapa Sawit untuk Pondok Pesantren, Tahap 3 Peresmian Demonstra-tion Plot (Demplot) Pondok Pesantren Berbasis UKMK Sawit Unggulan.

Untuk Tahap 4 Kurasi dan Konsolidasi Produk Unggulan Santripreneur Berbasis UKMK Sawit, Kontrol Kualitas dan Kemitraan dan Tahap 5 Launching dan Pameran Virtual Produk Unggulan Santripreneur Berbasis UKMK Sawit.

Kegiatan dihadiri antara lain perwakilan Kementrian Agama Provinsi Riau, Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Perwakilan Asosiasi Petani, GAPKI Provinsi Riau, Apkasindo Riau Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren Riau, Perwakilan Bank Indonesia Riau, Perwakilan Ikatan Ahli Ekonomi Islam, Perwakilan Masyarakat Ekonomi Syariah, Dekan FEB Universitas Indonesia serta Pimpinan dan Santri peserta Program Santripreneur berbasis UKMK Sawit di Provinsi Riau. (YR)