2nd T-POMI
2018, 18 April
Share berita:

Sebagai daerah penghasil sagu, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, ternyata menyimpan varietas sagu unggul. Salah satunya sagu tidak berduri. Masyarakat setempat menyebutnya sagu Bemban dengan produktivitas tinggi. Sejak lama sagu tumbuh dan menyebar di Kecamatan Gaung Anak Serka (GAS) dan Kecamatan Mandah. Sagu Bemban yang paling dominan diolah masyarakat Inhil.

Hasil eksplorasi Balai Penelitian Palma, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Kementerian Pertanian, mengungkapkan bahwa di dua kecamatan Inhil itulah banyak ditemukan sagu tak berduri. Di daerah tersebut menjadi pusat perkebunan sagu rakyat. Selama kurun waktu 2015 – 2017, obeservasi dilakukan di Desa Iliran dan Desa Teluk Pantaian, Kecamatan GAS. Observasi juga dilakukan di Desa Balaran, Kecamatan Mandah.

Sagu Bemban memiliki karakteristik panjang batang bawah rata-rata 27,37 centimeter (cm), jumlah bekas pelapah pada batang sagu 53,23 buah, dan jarak antara bekas pelapah dau pada batang sagu rata-rata 12,42 cm. Selain itu, jumlah daun sagu Bemban pada umur panen rata-rata 16,98 helai/pohon, panjang pelepah daun 231 cm, lebar daun 9,25 cm, tebal pelepah 660,33 cm dan jumlah anakan sagu 16,25 semai/rumpun.

Potensi produksi sagu di Inhil dengan hamparan sagu alam yang termasuk semi budidaya sekitar 10 ton/Ha/tahun. Potensi tersebut lebih tinggi dibanding potensi sagu di Papua yang mencapai sekitar 5 ton/Ha. Karena itu jika dilakukan budidaya secara intensif diperkirakan potensihasil pati sagu dapat meningkat menjadi 15 ton/Ha.

Sagu Bemban memiliki kadar air pati sagu rata-rata 12,93. Sedangkan kadar protein sagu di Desa Sei Iliran sekitar 0,84 dan Desa Teluk Pantaian 0.85. Dibandingkan jenis sagu dari Maluku dan Kabupaten Meranti, kadari air pati sagu dan kadar protein Sagu Bemban lebih tinggi. (YR)

Baca Juga:  Mendulang Rupiah dari Ampas Sagu