2nd T-POMI
2020, 27 Februari
Share berita:

Politeknik LPP Yogyakrta sejak tahun 2017 membuka peminatan khusus program studi teknik kimia yang fokus pada industri hilir kelapa sawit. Program dengan jenjang D3 ini diarahkan untuk menjadi tenaga ahli di industri biodiesel dan oleokimia. Ari Wibowo, Direktur Politeknik LPP menyatakan hal ini pada Mediaperkebunan.id sesusai seminar nasional “Kelapa Sawit Sebagai Sumber Energi Baru dan Terbarukan yang Berkelanjutan untuk Menghadapi EBT 2045”, sebagai rangkaian acara Chemical Enginering Special Event (CHEESE) oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia LPP Yogyakarta.

Karena masih baru, program studi ini belum menghasilkan lulusan. Pertengahan tahun 2020 ini dari angkatan pertama menghasilkan lulusan. Pengembangan kurikulumnya juga bekerjasama dengan Asosiasi Produsen Bahan Bakar Nabati (Aprobi) dan Asosiasi Industri Oleokimia (Apolin).

Selama menempuh program ini mahasiswa diwajibkan mengikuti magang 3 kali di industri. Selama ini yang sudah berjalan magang di industri biodiesel dan oleokimia.

“Lulusannya diharapkan bisa masuk mesuport industri hilir kelapa sawit . Mereka adalah tenaga ahli terampil, harapannya paling tidak menduduki posisi supervisor di industri hilir. Indonesia kedepan akan lebih banyak mengembangkan industri hilir kelapa sawit dan kita sudah menyiapkan sumber daya manusianya,” kata Ari.

Dalam seminar, pembicaranya adalah Hariyanto, Direktur Konservasi Energi, Ditjen Energi Baru dan Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian ESDM membawakan Kelapa Sawit Sebagai Energi Baru dan Terbarukan: Perkembangan Kebijakan dan Implementasi; Fajar Wahyudi, Kepala Divisi Penyaluran Dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit membawakan Peran BPDBKS dalam Mendukung Kebijakan Bioenergi ; Prof Subagjo dari Pusat Rekayasa Katalis. ITB membawakan Pengembangan Katalis dan Teknologi Proses Merah Putih.

Baca Juga:  Bersinergi Meningkatkan Mutu Komoditas Ekspor