2nd T-POMI
2020, 30 Januari
Share berita:

Perusahaan perkebunan kelapa sawit di Indonesia untuk sertifikasi pasti memprioritaskan ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil). Alasanya karena ISPO merupakan sistem sertifikasi kebanggaan Indonesia dan bersifat wajib. Dengan bersertifikat ISPO artinya sudah mengikuti semua aturan di Indonesia dan otomatis sustainable. Haskarlianus Pasang, praktisi sustaianability perkebunan kelapa sawit ,menyatakan hal ini.

Setelah sertifikasi ISPO baru sertifikasi lain seperti ISCC (International Sustainability Carbon Certificate) dan RSPO (Roundtable Sustainable Palm Oil) yang bersifat sukarela. Dasar dari semua sertifikasi kalau dilihat dari P and C nya adalah ISCC. Semua prinsip ISCC ada di ISPO dan RSPO. Kalau sudah bersertifikat ISCC, maka tinggal lanjut ke ISPO dan RSPO.

“Tiga jenis sertifikasi ini banyak sekali irisannya. Sebaiknya ketiganya bekerjasama sehingga perusahaan efisian dalam proses sertifikasi. Sekarang kalau mau sertifikasi masing-masing dari awal lagi baik ISCC, ISPO dan RSPO. Padahal kalau sudah ISCC tinggal menambah item saja untuk ISPO dan RSPO. Di ISPO dan RSPO juga banyak sekali irisannya sehingga bisa sekaligus dilaksanakannya. Tetapi ada juga beberapa item yang hanya ada di ISPO dan RSPO,” katanya.

Haskarlianus yang juga merupakan anggota ISCC Board menyatakan sertifikat ISCC ini bukan spesifik sawit tetapi bermacam-macam komoditas seperti canola, cereal, jagung, kapas, kedelai, bit, tebu, bunga matahari, kayu, limbah dan lain-lain. Pasarnya juga mencakup pangan, pakan, energi dan produk berbasis bio.

Prinsip dasar ISCC adalah keseimbangan antara kriteria ekologi dan sosial juga mengikuti peraturan yang berlaku. Prinsip 1 melindungi keanekaragaman hayati dan areal kaya karbon; prinsip 2 budidaya pertanian yang baik( good agricultural practises); prinsip 3 lingkungan kerja yang aman; prinisip 4 selaras dengan kemanusiaan, buruh dan hak atas tanah; prinsip 4 selaras dengan hukum dan perjanjian internasional; prinsip 5 praktek manajemen yang baik (good management practises) dan perbaikan terus menerus.

Baca Juga:  Sinarmas Kembangkan Produk Makanan Bernutrisi