2nd T-POMI
2018, 29 Maret
Share berita:

Pemda diminta fokus pada komoditi perkebunan di daerah masing-masing. Komoditi itu didorong dan dikembangkan menjadi unggulan. Contohnya Sulawesi Tengah fokus pada kakao, kelapa dan cengkeh. Dirjen Perkebunan, Bambang, menyatakan hal ini disela-sela mendampingi kunjungan Komisi IV DPR-RI ke Sulawesi Tengah.

“Kita siap dukung daerah yang ingin fokus pada perkebunan, tetapi daerah juga harus menerima program Ditjebun. Selama ini kegiatan perkebunan perkebunan di daerah selalu rutinitas dan normatif ada DIPA baru lelang. Pemenang lelang menyiapkan benih dan sering terlambat , akhir tahun baru dikerjakan akhirnya tahun depannya terlambat. Cara seperti ini harus diubah,” katanya.

Sekarang lebih baik dari awal disiapkan benih. Tahun ini kakao disiapkan 11 juta ha dan khusus Sulteng 670.000 ha, kelapa 28.000 ha berarti kebutuhan benihnya besar sekali. Daerah punya sumber benih tetapi legalitasnya belum terpenuhi karena itu dinas yang membawahi perkebunan diminta melakukan identifikasi pohon induk untuk disahkan menjadi blok penghasil tinggi. Selain itu varietas lokal bisa dilepas sebagai varietas unggul.

Ada tiga pola yang bisa dilakukan untuk perbanyakan benih di daerah. Pertama pemda mengembangkan perbenihan sendiri. Pembenihan ini menjadi media edukasi bagi petugas dinas dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan benih pada saat tertentu.

Pola kedua adalah dinas kerjasama dengan pelaku usaha menyiapkan desa mandiri benih. Pemerintah memberi fasilitas usaha perbenihan. Anak-anak muda di daerah didorong menjalankan usaha perbenihan untuk komoditi setempat seperti di Sulteng kelapa, cengkeh, kakao.

Sedang pola ketiga adalah mendorong dunia usaha untuk melaksanakan usaha perbenihan atas biaya sendiri atau kredit perbankan tanpa harus menunggu DIPA atau ada kontrak dulu baru siapkan benih.

Baca Juga:  KUD Syariah Tunas Muda Terapkan Layanan Online

Mereka investasi melaksanakan persiapan perbenihan. Ini menjadi kekuatan daerah pada saat mengusulkan tahun berikurnya. Ini menunjukkan persiapan daerah bahwa mereka sudah memiliki benih bersertifikat.