2nd T-POMI
2021, 30 Juli
Share berita:

Jakarta, mediaperkebunan.id – Berbagai cara terus dilakukan oleh Pemerintah untuk memenuhi kebutuhan gula konsumsi dengan harga terjangkau. Salah satunya dengan meningkatkan produksi setiap tahunnya.

Adapun untuk tahun 2021 ini taksasi gula kristal konsumsi (GKP) yakni 2,44 juta ton. “Insyaa Allah, bisa tercapai target produksi 2,44 juta ton,” ungkap Dirktur Semusim dan Rempah, Ditjen Perkebunan (Ditjenbun), Kementerian Pertanian (Kementan), Hendratmojo Bagus Hudoro via telepon, kepada Media Perkebunan.

Adapun untuk mencapai 2,44 juta ton, lanjut Bagus, Ditjenbun mempunyai beberapa langkah untuk meningkatkan produksi. Diantaranya dukungan kegiatan pengembangan tebu (rawat ratoon, bongkar ratoon dan perluasan).

Lebih lanjut, Bagus menguraikan, adapun kegiatan tebu di tahun 2021 ini yaitu rawat ratoon seluas 3.100 Ha, bongkar ratoon seluas 8.898 Ha, perluasan seluas 1.5950 Ha sehingga totalnya seluas 27.948 Ha.

Sebelumnya, Bagus pun menerangkan, untuk kegiatan ekstensifikasi atau perluasan areal tebu pada 2021 Ditjen Perkebunan menargetkan bertambahnya areal tebu seluas 3.100 Ha. Perluasan ini dilakukan di enam provinsi dan 12 kabupetan, antara lain Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, dan Lampung.

Selain ekstensifikasi, lanjut Bagus, Ditjen Perkebunan juga melakukan kegiatan bongkar ratoon seluas 8.898 Ha di tiga provinsi yang tersebar di 24 kabupaten. Sehingga akselerasi peningkatan produksi juga maksimal.

Kegiatan pengembangan tebu lainnya, tambah Bagus, pihaknya juga melakukan rawat ratoon seluas 15.950 Ha di empat provinsi dan 30 kabupaten, antara lain Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sebelumnya, Sekretaris Ditjenbun, Kementan, Antarjo Dikin pun mengakui gula menjadi perhatian penting bagi Kementan, sehingga memasukkan swasembada gula menjadi program Super Prioritas Ditjen Perkebunan.

Baca Juga:  Gamal Nasir: Jangan Lupakan Petani Kelapa Sawit

Program tersebut diupayakan melalui identifikasi target areal intensifikasi 200.000 hektare dan ekstensifikasi 50.000 hektare, peningkatan kapasitas pabrik gula, target produksi 678.000 ton (intensifikasi ekstensifikasi), penyiapan plasma dalam kemitraan Pabrik Gula (PG) BUMN dan swasta serta penyiapan benih untuk swasembada gula konsumsi (provitas 83-100 ton hektare kultur jaringan dan SE).

Meski begitu, Antarjo mengingatkan, hal yang perlu diantisipasi adalah penyebaran stok gula ke daerah-daerah yang jauh dari sentra tebu. Sehingga untuk mengantisipasi hal tersebut Kementan dalam hal ini Badan Ketahanan Pangan (BKP) akan berkoordinasi dengan Perum Bulog untuk mendistribusikan gula dari sentra tebu ke daerah-daerah yang jauh dari sentra tebu. (yin)