2nd T-POMI
2018, 20 November
Share berita:

Kuala Lumpur – Ternyata bukan hanya Indonesia yang konsen terhadap pengembangan komoditas minyak emas atau kelapa sawit. Carey Island sebuah pulau yang permukaan daratannya lebih rendah dari permukaan lautannya juga tengah lama mengembangkan komodtas minyak emas.

“Jadi perkebunan kelapa sawit yang ada disini usianya telah mencapai 60 tahun atau generasi ke tiga,” kata Manager Special Project Sime Darby Carey Island, Ezzaruddin kepada perkebunannews.com saat berkunjung ke lokasi.

Namun meski usia tanaman sudah generasi ketiga, Ezzaruddin mengakui produktivitasnya pun tetap masih tinggi. Bahkan crude palm oil (CPO) yang dihasilkan dari kebun tersebut adalah CPO berkualitas atau high premium palm oil.

Hal ini karena perkebunan tersebut menggunakan benih berkualtas atau varietas berkualtas yang dikeluarkan oleh perusahaan sime darby itu sendiri dengan nama varietas calyx 600. Tapi selain menggunakan benih berkualitas budidaya yang baik dan benar sesuai good agriculture practices (GAP) juga turut mempengaruhi produktivitas yang tinggi.

“Jadi bukan hanya varietas yang baik tapi juga cuaca dan pola budidaya sangat berpengaruh terhadap buah yang dihasilkan,” tutur Ezzaruddin.

Adapun luas dari Carey Island itu sendiri, menurut Ezzaruddin yaitu seluas kurang lebih 15.000 hektar. Sedangkan luas perkebunan kelapa sawitnya yaitu 13.180 hektar dan tanaman menghasilkannya sekitar 11.000 hektar dan luas areal konservasinya sekitar 500 ribu hektar.

“Bahkan untuk mengatasi hama seperti ular ataupun tikus kami menggunakan burung hantu sebagai musuh hama alami,” terang Ezzaruddin.

Dengan begitu, menurut Ezzaruddin, “perkebunan kelapas sawit yang dibudidayakan akan menghasilkan kualitas yang terbaik.” YIN
Berita selengkapnya ada pada Majalah Media Perkebunan Edisi 181/Desember/2018

Baca Juga:  KOPRA, GEBRAKAN KORPORASI PETANI KELAPA DARI HALMAHERA