2nd T-POMI
2023, 9 Desember
Share berita:

Jakarta, Mediaperkebunan.id

Pabrik kelapa sawit adalah satu rangkaian mesin yang saling terhubung untuk mengolah TBS menjadi CPO. Rendemen kelapa sawit dibentuk di kebun, tugas pabrik adalah menekan losses. Sehingga rendemen tetap terjaga.

Menurut Edward Simatupang, Ketua P3PI (Perkumpulan Praktisi Profesional Perkebunan Indonesia) , owner dan pekerja Pabrik Kelapa Sawit perlu mengupdate pengetahuannya lewat pada  2nd TPOMI (Technology and Talent Palm oil Mill Indonesia) Conference and Expo) tanggal 18-19 Juli 2024 di HolIday Inn, Bandung yang diselenggarakan P3PI dengan Media Perkebunan.

“Acara tahun 2023 di Jakarta sukses, kita juga akan berusaha supaya di Bandung lebih sukses. Pada event ini kita bisa belajar teknologi terbaru juga berbagai ilmu sesama palm oil miller,” katanya.

Salah satu komponen penting pada Pabrik Kelapa Sawit menurut M.Ichsan (P3PI)  pada training online meningkatka efisiensi boiler melalui penggunaan recfractory anti klinker adalah boiler. Boiler sumber panas untuk menghasilkan steam. Banyak pabrik mengabaikan bahwa boiler   juga harus efisien.  Pabrik mengoperasikan boiler yang sudah jebol sehingga  banyak heatloss , tidak efisien.

 Zaenal J . Wirya , trainer P3PI dalam sesi ini merupakan Country Manager –Allied Mineral Product LLL USA, Ketua Pembinaan Asosiasi Refraktori dan Isolasi Indonesia, Ketua Harian HAPLI (Himpunan Ahli Pengecoran Logam Indonesia). Menurut Zaenal, boiler PKS di Indonesia pada umumnya adalah jenis water tube/drum boiler dengan bahan bakar cangkang dan serat fiber.

Untuk mempertahankan kondisi boiler dalam temperatur tinggi maka boiler akan dilindungi oleh recfractory. Refractory yang digunakan adalah fire brick yang merupakan teknologi lama,  sedang teknologi baru adalah castable.

Permasalahan boiler terkait recfractory adalah tidak bisa vakum karena pintu rontok dan frame pintu tidak rapat; ruang bakar semakin kecil karena adanya klinker di back wall dan side wall; efisiensi panas menurun karena panas diserap klinker; fire brick  rubuh karena tidak adanya anchor pada dinding boiler; castable rontok karena terjadi shock termal saat hidup dan matinya boiler.

Baca Juga:  PENDIDIKAN KOMPETENSI KELAPA SAWIT INSTIPER SEJAK 2005

Klinker biasanya akan terbentuk setelah boiler beroperasi beberapa minggu. Semakin banyak menggunakan  cangkang  dibanding fiber maka akan cepat pula terbentuk klinker. Klinker pada dinding fire brick  merupakan serangan kimia yang signifikan. Berwarna kebiruan seperti kaca yang melekat pada dinding ruang bakar. Untuk mengeluarkan klinker biasanya operasi dihentikan seminggu/sebulan sekali.

Hasil analisa klinker terdiri dari silika, kalium oksida, kalsium oksida, magnesia, fosfor pentosikda, alumina dan besi  oksida. Kalium oksida dan natrium oksida pada klinker adalah hal yang umum bila menggunakan biomassa dan kemungkinan besar merupakan kontributor utama terhadap kerusakan  refraktory. Selain interaksi alkali yang tinggi kemungkinan ada serangan kimia lain. besi atau fosfor mungkin melekat pada refractory, membentuk eutetik suhu rendah yang menimbulkan korosi.

Jenis recfractory yang direkomendasikan adalah castable bukan fire brick karena : fire brick terlalu banyak join antar brick sehingga menyebabkan klinker mudah masuk ke celah brick dan akan lengket di dinding. Fire brick juga cenderung mudah terpenetrasi kimia alkali. Semakin lama klinker akan semakin tebal.

Untuk mengatasinya rekomendasi produk castable yaitu dense, low cement , dengan ketahanan yang lebih baik terhadap serangan alkali dan bahan kimia serta sangat tahan terhadap abrasi. Menimimalkan porositas (low cement) refraktori akan membantu mengurangi serangan kimia.

Untuk menahan serangan bahan kimia kompleks yang dihasilkan pembakaran cangkang , penting untuk memperhatikan komposisi kimia refraktori castable terutama untuk kimia anti klinker. Kelembaban cenderung meningkatkan laju abrasi pada lapisan dinding boiler dan seharusnya diminimalkan. Lapisan coating anti klinker juga akan membantu meminimalkan terjadinya reaksi kimia dari gas alkali terhadap refractori.