2nd T-POMI
2019, 24 Oktober
Share berita:

Jakarta, perkebunannews.com – Masyarakat Indonesia wajib menekan dan mengurangi sisa makanan. Sebab, Indonesia merupakan negara penghasil sampah dari sisa makanan tertinggi di dunia yaitu sekitar 30-40 persen. Ada sekitar 13 juta ton sampah sisa makanan terbuang.

Hal Tersebut diungkapkan Prihasto, selaku Ketua Pelaksana Hari Pangan Sedunia (HPS) 2019 yang akan dilaksanakan di Kendari, Sulawesi Tenggara, tanggal 2-5 November 2019 dengan tema Teknologi Industri Pertanian dan Pangan Menuju Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045.

Sekedar catatan HPS 2019 akan menampilkan kakao dan sagu Indonesia yang juga sebagai komoditas pangan dan sekaligus sumberdevisa negara.

“Sisa makanan ini, jika tidak dikelola dengan baik akan meningkatkan efek rumah kaca,” ungkap Prihasto.

Lebih lanjut, menurut Prihasto, jumlah sisa makanan ini bisa memenuhi kebutuhan pangan 28 juta orang yang hidup dalam kemiskinan di Indonesia.

Atas dasar itulah sebaiknya masyarakat agar memasak makanan dalam jumlah yang sesuai kebutuhan dan usahakan untuk tidak menyisakan makanan. Bahkan di luar negeri seperti di Jerman, restoran-restoran telah mengenakan harga tinggi kepada pelanggan yang menyisakan makanan.

“Kita juga akan menyarankan kepada pengelola restoran di Indonesia untuk mulai menerapkan sistem denda jika pelanggan/pembeli menyisakan makanan,” pungkas Prihasto. YIN

Baca Juga:  Usulan ISO 14080 Disetuji