2nd T-POMI
2024, 9 Juni
Share berita:

Sawit hadir di Papua tidak hanya tentang perkebunan. Ada misi dan manfaat sosial yang dibawa tapi jarang dihitung. Manfaat sosial tersebut bisa menjadi modal dan dilipat gandakan melalui gerakan bersama.

Sejarah panjang sawit sejak dari Sumatera, sarat praktek baik yang membawa transformasi sosial di perdesaan. Praktek baik ini akan berkontribusi untuk percepatan kemajuan tanah Papua.

Kehadiran sawit di papua relatif baru. Sayangnya sarat penolakan padahal banyak sisi positif yang dilupakan. Adalah realita, khususnya AOP (asli orang papua) memerlukan perhatian khusus. Terbukti dari berbagai program dan otonomi khusus dari pemerintah. Tentu itu tidak cukup. Perlu dukungan dan partisipasi banyak pihak. Termasuk perkebunan sawit.

Terlepas dari ragam kontroversi, faktanya sawit hadir di perdesaan. Membawa sarat dampak baik. Menciptakan peluang ekonomi baru masyarakat. Sebagai pekerja dan petani plasma. Sawit membawa sistim kehidupan yang lebih baik melalui pendidikan, kesehatan dan tatanan sosial lain tentang anak dan perempuan.

Praktek baik sawit ramah anak salah satu cara mempersiapkan generasi emas 2045. Berpacu dalam sisa 20 tahun memerlukan upaya bersama dan konkrit. Tanpa itu, bagaimana mewujudkan Papua Emas 2045? Oleh karena itu sawit di perdesaan menjadi penting. Mungkin sawit justru menjadi motor dan kunci bila ada racikan kebijakan tepat dan bersama.

GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) mengambil inisiatif. Bersama perusahaan anggota di Papua mempromosikan sawit ramah anak. Bukan hanya di tengah perkebunan sawit. Tapi juga merangkul pemerintah, organisasi masyarakat dan keagaamaan. Secara bersama mempromosikan perlindungan anak.

Anak dilindungi, hak anak dihormati dan dipenuhi. Tidak mempekerjakan apalagi mengeksploitasi anak. Menyediakan tempat mengasuhan anak yang aman dan nyaman. Memastikan anak mendapat pendidikan. Tersedia akses fasilitas kesehatan. Ini adalah model praktek baik di perkebunan sawit. Kita berharap semangat yang sama juga dilakukan di tengah masyarakat. Dengan cara demikian kita akan menghasilkan generasi emas 2045 di Papua dan Indonesia.

Baca Juga:  Potensi Perkebunan Sawit Rakyat yang Berkelanjutan

Melalui Seminar dan Workshop Promosi Sawit Ramah Anak dengan tema besar Papua Emas 2045 Bersama Sawit (Jayapura 5-6 Juni 2024), GAPKI mendorong gerakan perlindungan anak. Dimulai dari kebun sawit, perdesaan sawit hingga masyarakat luas. Jadi Sawit Indonesia Ramah Anak (SIRA) untuk Papua Emas 2045.

Sumarjono Saragih ( Ketua GAPKI Bidang Pengembangan SDM ;  Chairman & Founder WISPO (Worker Initiatives for Sustainable Palm Oil))