2nd T-POMI
2018, 27 September
Share berita:

Jakarta – Melalui Kemamputelusuran ke Perkebunan (Traceability to Plantation atau “TTP”), Golden Agri-Resources (GAR) mengklaim mampu mencapai rantai pasok yang dapat dilacak dan membangun kepercayaan antara perusahaan, pemasok langsung, dan pemasok untuk pemasok langsung tersebut.

Dalam siaran pers yang diterima perkebunannews.com, Rabu (26/9), GAR menyatakan dapat mengembangkan rangkaian tindakan, pelatihan, serta rencana aksi untuk mendukung pemasok agar mengadopsi berbagai praktik terbaik. GAR mewujudkan 100 persen TTP untuk PKS yang dimilikinya pada bulan Desember 2017 dan sekarang berfokus pada pencapaian TTP untuk pemasok pihak ketiga di tahun 2020.

Kuatnya pendekatan GAR untuk melibatkan peran rantai pasok juga mencakup komitmen untuk mengatasi keluhan yang diajukan LSM. Saat ini GAR melakukan pembelian hanya dari enam dari 25 kelompok produsen yang terdaftar.

GAR mengaku sudah melakukan upaya pelibatan peran bersama kelompok-kelompok tersebut sebagai hasil dari proses uji tuntas perusahaan, dan laporan-laporan terdahulu yang diterbitkan Greenpeace maupun LSM lain. Kemajuan upaya pelibatan peran pihak-pihak terkait itu dapat diakses melalui Daftar Keluhan GAR.

Perusahaan-perusahaan yang telah memiliki merek dapat dan hendaknya terus mendukung perubahan yang sedang berlangsung melalui pembelian minyak sawit bersertifikasi, berkelanjutan, dan mendukung upaya perusahaan yang progresif untuk membantu rantai pasoknya agar dapat membuat komitmen serta mewujudkan perubahan yang diperlukan.

GAR meyakini bahwa cara terbaik untuk menjamin perubahan yang berdampak dalam jangka panjang adalah melibatkan peran pelaku rantai pasok dan memberi mereka dukungan serta dorongan guna mewujudkan perubahan yang berupaya diterapkan oleh GAR dalam kegiatan operasionalnya. (YR)

Baca Juga:  Pemerintah Komit Tingkatkan Produktivitas Sagu yang Berdaya Saing