2nd T-POMI
2022, 11 September
Share berita:

Jakarta, Mediaperkebunan.id

Ekspor gula kelapa Indonesia sejak tahun 2017 sampai 2021 selau meningkat. Jelfina Alouw, Direktur Eksekutif International Coconut Community menyatakan hal ini.

Tahun 2017 volume ekspor 25.365 ton dengan nilai USD42,68 juta; 2018 volume 35.578 ton nilai USD52,51 juta; 2019 36.465 ton nilai USD49,27 juta ; 2020 39.449 ton nilai USD63,83 juta; 2021 volume 41.177 ton nilai USD73,86 juta. Sedang kuartal 1 2021 9.378 ton dengan nilai USD15,37 juta.

Impor gula kelapa Amerika Serikat sejak tahun 2012 sampai tahun 2021 selalu meningkat dari 20.703 ton tahun 2012 menjadi 45.909 ton tahun 2021. Pertumbuhan impor gula kelapa Amerika Serikat 6,65%/tahun. Tiga besar pemasok gula kelapa adalah Thailand, Indonesia dan Hongkong.

Upaya Kementan untuk mendukung ekspor gula kelapa menurut Warsita dari Ditjen Perkebunan adalah program kelapa genjah sebar 1 juta batang (kejar). Tersebar di Bojonegoro 200.000 batang, Jateng 155.750 batang, Solo Raya 103.600 batang, Nias 100.000 batang, Sulsel 77.000 batang, Banten 67.100 batang, Jabar 66.000 batang, Jatim 55.000 batang, Sumsel 33.000 batang, Sulut 33.000 batang, NTT 12.100 batang, Sumut 11.000 batang, lainnya 34.000 batang.

Kelapa genjah yang dibagikan untuk bahan baku gula semut di sentra produksi gula adalah kelapa Genjah Entog, Genjah Kuning Nias dan lain-lain. Sedang untuk produk segar adalah Kelapa Genjah Pandan Wangi dan Genjah Kopyor, dibagikan di daerah tujuan wisata.

Kejar di Solo Raya yang penanaman perdananya oleh Presiden 100.000 batang dilakukan di Desa Sanggang Kabupaten Sukoharjo 20 ha dan Desa Rejosari Kabupaten Karanganyar 10 ha. Target di Kabupaten Sukoharjo 50.000 batang 1 kecamatan 3 desa untuk gula semut dengan penyerapan tenaga kerja di hulu 678 orang dan hilir 40 orang.

Baca Juga:  PTPN X Terapkan Empat Strategi Guna Capai 4,2 Juta Ton Tebu Digiling

Kabupaten Karanganyar 25.000 batang di 2 kecamatan 4 desa untuk gula semut dengan penyerapan tenaga kerja di hulu 678 orang dan hilir 40 orang. Kabupaten Boyolali 25.000 batang di 2 kecamatan 4 desa untuk minyak kelapa dengan penyerapan tenaga kerja hulu 339 orang, hilir 300 orang.

Untuk memenuhi kebutuhan benih siap tanam sudah ditetapkan PIT (Pohon Induk Terpilih) 14.278 batang dengan potensi produksi benih/tahun 958.633 butir dan produksi benih siap tanam 766.906 batang. Sedang dalam proses SK 1.450 PIT, potensi produksi benih 208.392 butir, potensi produksi benih siap tanam 167.433 batang.

Proses pemurnian 643 PIT, potensi produksi benih 84.690 butir, potensi produksi benih siap tanam 67.750 batang. Usulan penetapan 10.882 PIT, potensi produksi benih 609.832 butir, potensi produksi benih siap tanam 426.574 batang. Potensi penetapan tahun 2023 10.469 PIT, potensi produksi benih 586.264 butir, potensi produksi benih siap tanam 410.385 butir.