2nd T-POMI
2022, 13 November
Share berita:

Cianjur, Mediaperkebunan.id

Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) berkolaborasi dengan Anggota Komisi IV DPR RI Dr. Ir Hj. Endang S Thohari dan Jaringan Indonesia Muda (JIM) hadir di Kab. Cianjur, Jawa Barat melalui program Bimbingan Teknis & Expo Sawit Baik Indonesia 2022, Sabtu, 12 November 2022.

Kegiatan tersebut menghadirkan Anggota Komisi IV DPR RI Dr. Ir Hj. Endang S. Thohari, Kepala Divisi UMKM BPDPKS Helmi Muhansyah, Sekretaris Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan Dan Ketahanan Pangan Ali S.Hut, MPA.

Anggota Komisi IV DPR RI Dr. Ir Hj. Endang S yang diwakili oleh Tenaga Ahli Iya Sudrajat dalam sambutannya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada BPDPKS dan Jaringan Indonesia Muda (JIM) yang telah menyelenggarakan kegiatan Bimtek Sawit Baik di Cianjur.

Sementara itu, Helmi Muhansyah dalam paparanya menjelaskan banyaknya kebaikan sawit yang sudah dirasakan oleh masyarakat Indonesia atau bahkan dunia. Berbagai produk turunan telah dihasilkan dari komoditas kelapa sawit.

Produk-produk tersebut antara lain sabun, odol, benang, helm, biofuel, produk pangan, jamur dan berbagai produk kerajinan serta masih banyak lagi. Produk-produk itu bisa dikembangkan di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Kab. Cianjur.

Dalam mengembangkan turunan kelapa sawit, BPDPKS telah bekerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan dan perguruan tinggi di Indonesia serta asosiasi-asosiasi perkelapasawitan di Indonesia.

Helmi menjelaskan BPDPKS memiliki berbagai program seperti beasiswa, kegiatan penelitian dan pengembangan, sosialisasi kelapa sawit dan kemitraan Usaha Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (KUKM). “Kegiatan ini merupakan salah satu upaya BPDPKS untuk mengkampanyekan persepsi positif terhadap kelapa sawit,” katanya.

Sekretaris Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan Dan Ketahanan Pangan Ali S.Hut, MPA mengatakan 100.000 hektare perkebuan di Cianjur. Luas perkebunan kelapa sawit mencapai 643 hektare yang terdiri dari kebun kelapa sawit yang dikelola PTPN seluas 630 hektare dan kebun rakyat seluas 15 hektar.

Baca Juga:  UE Kembali Galau Terhadap Biodiesel Sawit Indonesia

Dia mengakui petani di Cianjur kurang tertarik mengembangkan kelapa sawit. Banyak faktor antara lain aspek ekonomi, harga yang kurang menarik dan aspek ekologi. Namun, peluang utnuk mengembangkan turunan kelapa sawit bisa dilakukan di Cianjur.

Pada kegiatan Bimbingan Teknis dan Expo Sawit Baik juga dipamerkan berbagai produk turunan kelapa sawit untuk diperkenalkan kepada peserta Bimtek. Juga ditampilkan seni dan budaya Kab. Cianjur yakni tari Mappag dari anak-anak sanggar seni Utami.