2nd T-POMI
2019, 15 Juli
Share berita:

Salah satu hambatan utama dalam peremajaan sawit rakyat saat ini adalah petani masih belum semangat untuk melakukannya. Karena itu Apkasindo (Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia) sebagai organisasi kelapa sawit terbesar akan terus mendorong anggotanya yang tersebar di 15 provinsi untuk melakukan peremajaan.

Syahril, Ketua Bidang Pengembangan dan Organisasi DPP APKASINDO menyatakan hal ini dalam seminar “ Seriuskah Program Peremajaan Sawit Rakyat” yang diselenggarakan oleh Media Perkebunan/Perkebunannews.com.

“Beberapa tahun terakhir ini harga TBS anjlok sehingga minat petani untuk melakukan peremajaan menurun. Karena itu kami minta semua pemangku kepentingan untuk terus menyampaikan betapa pentingnya peremajaan untuk masa depan petani itu sendiri. APKASINDO sendiri siap bekerjasama dengan semua pihak untuk menginformasikan ini kepada anggota kami,” katanya.

Pihak pemerintah, terutama pusat saat ini sudah menunjukkan keseriusan dalam PSR dengan memangkas berbagai persyaratan. Sekarang tinggal pemda baik tingkat provinsi dan kabupaten/kota dan petani itu sendiri yang mau serius tidak melaksanakan replanting. Apkasindo sendiri sebagai organisasi petani sawit terbesar sangat serius ingin bekerjasama dengan semua pihak agar program ini berlangsung dengan sukses.

Masalah utama yang dihadapi petani swadaya dalam peremajaan ini adalah masalah legalitas status lahan dan pendanaan. Petani plasma yang sudah mendapat pembinaan secara intensif saja banyak yang tidak punya dana cukup, apalagi petani swadaya.

Apkasindo sendiri akan terus proaktif melakukan pengawalan terhadap semua aturan PSR supaya bisa berjalan di lapangan, menjalin kerjasama dengan perbankan dan menghubungkannya dengan koperasi, pendampingan petani, fasilitasi pengadaan bibit, pelatihan petani dan sosialisasi pentingnya peremajaan.

Baca Juga:  Akurasi Data Kunci Penguatan Perkebunan