2nd T-POMI
2017, 10 April
Share berita:

Dari sisi luas lahan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ) lebih kecil dibanding perusahaan perkebunan kelapa sawit lainnya. Hanya nilai lebihnya adalah pengembangan kebun kelapa sawit ANJ berbarengan dengan pengembangan masyarakat dan lingkungan hidup. Istini T Siddharta, Dirut PT ANJ menyatakan hal ini.
Jumlah cadangan lahan yang dimiliki 135.501 ha inti dan 19.866 ha (plasma dan kemitraan). Lahan tertanam 46.498 ha inti dan 3.829 ha (plasma dan kemitraan). Lahan menghasilkan 38,764 ha (inti) dan 1.812 ha (plasma).
“Jauh sebelum RSPO ada kami sudah punya lahan konservasi di SIAIS Sumatera Utara seluas 1.000 ha yang sudah mendapatkan HGU. Sedang di Kalimantan ada areal konservasi 657 ha yang sedang diproses menjadi konsesi hutan desa. Lahan konservasi ini benar-benar kita pelihara dan ada staf khusus untuk menjaga dan memelihara. Kita juga terbuka untuk mengadakan penelitian di areal konservasi ini,” katanya.
Rata-rata pertumbuhan konsumsi kelapa sawit mencapai 5% pertahun dalam lima tahun terakhir. Tuduhan deforestasi saat ini membuat banyak perusahaan perkebunan berhenti melakukan ekspansi. Dalam 5-6 tahun ke depan efeknya akan berasa ketika melakukan replanting maka demand minyak kelapa sawit akan melebihi suply.
Manajemen biaya operasi ANJ dijalankan dengan efisien sehingga cash costnya mencapai USD274/ton. Tidak banyak perusahaan perkebunan yang bisa seperti ini. Dengan cash cost sebenar ini maka ketika harga minyak sawit turun sampai USD400/ton ANJ masih untung.
Efisiensi dicapai dengan manajemen infrastruktur, jalan-jalan kebun diperhatikan sehingga TBS dari kebun bisa cepat diangkut ke pabrik. Praktek agronomi terbaik di terapkan misalnya dosis pupuk sesuai kebutuhan sawit secara presisi. Keberadaan serangga penyerbuk Elaeidobius camerunicus dipastikan cukup.
Manajemen proses pemanenan yang dilakukan secara blok. Kalau produksi TBS sedang turun maka besaran blok disesuaikan supaya tetap efisien. Manajemen administrasi dan fasilitas pendukung dengan meng up date proses teknolohi sehingga laporan bisa tepat waktu dan keputusan juga tepat waktu.

Baca Juga:  IKAGI : KAJI INDUSTRI GULA SECARA KOMPREHENSIF