2nd T-POMI
2024, 23 Mei
Share berita:

Pontianak, Mediaperkebunan.id

Petani di Pulau Padang Tikar , Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, yang terbagi menjadi 2 desa yaitu Padang Tikar 1 dan Padang Tikar 2  selama ini bercocok tanam berbagai komoditas seperti kelapa, cempedak, rambutan dan lain-lain. Mereka  iri melihat kemajuan petani sawit. Mereka juga ingin menanam kelapa sawit supaya sejahtera. Ngatmin, Ketua Koperasi Kubu Mandiri Sejahtera  menyatakan hal ini pada Seminar Nasional ‘Kemitraan Kelapa Sawit Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Tertinggal Sekitar Kebun , Permentan 18 tahun 2021 Fasilitasi Pembangunan Kebun Masyarakat  (FPKM) yang dilaksanakan Media Perkebunan bekerjasama dengan BPDPKS.

“Selama ini kita pernah dapat bantuan bibit cempedak. Ketika panen tidak laku, kalau laku harganya murah sekali. Demikian juga rambutan. Sudah panennya musiman, harga jualnya rendah. Kita ingin menanam kelapa sawit yang bisa dipanen rutin dan harga relatif stabill. Karena itu petani membentuk koperasi yang baru berumur setahun ini untuk mencari bantuan supaya bisa menanam sawit, apakah dari program pemerintah atau kemitraan dengan perusahaan swasta,” katanya.

Ngatmin sendiri sudah menanam kelapa sawit di lahan miliknya. Karena tidak mengerti mengenai benih unggul, benihnya diambil dari brondolan yang jatuh dan dibuat jadi bibit. Produksinya saat ini kalau lagi bagus 300 kg TBS/ha tetapi seringnya hanya 100 kg/ha. “Itupun saya sudah bersyukur karena ada hasilnya,” katanya.

Karena itu Koperasi Kubu  Mandiri Sejahtera, saat ini membuka diri untuk bekerjasama dengan siapa saja supaya bisa punya kebun sawit. Lahan milik anggota siap dikonversi menjadi kebun sawit yang benar. Bisa lewat program perluasan di Sarpras atau perusahaan perkebunan kelapa sawit yang mencari mitra supaya syarat Fasilitasi Pembangunan Kebun Masyarakat minimal 20% bisa dicapai.

Baca Juga:  Harga Sawit Riau Naik Rp 49,77 per Kg