Temanggung, Mediaperkebunan.
Kementerian Pertanian (Kementan) salurkan bantuan benih kopi Arabika sejumlah 50 ribu batang kepada Kelompok Tani Kawasan Terpadu Nusantara di Temanggung, Jawa Tengah sebagai hasil kerjasama dengan berbagai pihak instansi pemerintahan dan daerah dalam rangka mendukung keberhasilan program deradikalisme berbasis kesejahteraan.
Bantuan ini menjadi bukti bahwa sinergitas dan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah harus diperkuat untuk menjaga kepentingan petani, bangsa dan negara. Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menegaskan hal tersebut agar tercapainya swasembada pertanian.
Di kesempatan berbeda, Andi Nur Alam Syah Direktur Jenderal Perkebunan menyatakan meskipun Mentan berfokus pada komoditas pangan, Ditjen Perkebunan tetap menjalankan amanat dalam mensejahterakan pekebun kopi serta mengembangkan kawasan kopi layak tanam di daerah seperti Temanggung.
“Kami akan memberi bantuan benih kopi kepada para pekebun yang saat ini membutuhkan replanting secara masif. Di samping itu kami juga akan membangun logistik perkebunan serta mendorong pertumbuhan industri hilirisasi,” sebut Dirjen Perkebunan.
Dalam hal ini, Kementan melalui Ditjen Perkebunan menyerahkan bantuan secara simbolis oleh perwakilan dari Kementan di Desa Bansari, yang dihadiri oleh Kasatgas Sinergisitas Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Rl berserta jajaran, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Temanggung, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Camat Bansari, serta perwakilan kelompok tani dari Desa Bansari, Mranggen Tengah dan Mranggen Kidul, Kecamatan Bansari.
“Bantuan yang diberikan merupakan salah satu bentuk sinergitas antara BNPT dan Kementan RI dalam rangka penguatan ekonomi masyarakat petani, khususnya petani kopi di Temanggung. Mengingat kontur wilayah di Temanggung sangat baik untuk ditanami kopi, khususnya jenis Arabika yang sudah dikembangkan sebelumnya,” jelas Andi Nur.
Bantuan ini diharapkan bisa menjadi pemacu semangat untuk lebih fokus agar ekonomi bisa lebih maju, dan penanggulangan radikalisme dapat dibantu melalui penguatan ekonomi, salah satunya dengan memberikan bantuan bibit. Dan dari adanya bantuan ini dapat mendorong semangat kembali untuk menanam kopi dan diharapkan bisa berproduksi dengan baik, karena kebutuhan kopi secara nasional, maupun internasional setiap tahun semakin meningkat.