2nd T-POMI
2024, 21 Mei
Share berita:

JAKARTA, mediaperkebunan.id  – Adanya Bursa CPO ((crude palm oil/minyak sawit mentah) membuat harga tandan buah segar (TBS) sawit petani menjadi lebih baik. Fluktuasi harga yang drastis kini sudah tidak tampak lagi.

“Sejak berdirinya bursa CPO Indonesia, setidaknya fluktuasi harga TBS yang drastis tampaknya sudah mulai berangsur hilang dan kedepannya peran bursa CPO Indonesia akan semakin central dalam percaturan harga CPO internasional,” ujar Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Gulat ME Manurung.

Gulat mengakui, adanya Bursa CPO Indonesia memberi manfaat bagi petani sawit. Karena harga tanda buah segar (TBS) sebagai bahan baku CPO menjadi naik. “Sebelum adaanya bursa CPO, harga TBS segitu-gitu saja meski harga CPO naik,” tukasnya dalam diskusi kebijakan sawit di Jakarta, seperti dikutip Selasa (21/5/2024).

Menurut Gulat, hadirnya bursa CPO akan meminimalkan setiap keterbatasan dari KPBN selama ini, sekaligus akan memastikan data (debetkredit CPO) dan melalui bursa CPO Indonesia yang dikelola oleh ICDX.

“Meski begitu tidak bermaksud meniadakan peran KPBN selama ini, namun petani sawit ingin mendapat harga yang sebenar-benarnya sebagaimana harga yang di dunia, bukan harga yang ditakar-takar,” jelas Gulat.

Sekretaris Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Olvy Andrianita mengatakan, pembentukan Bursa CPO menjadi acuran harga yang adil, transparan, akuntabel dan real time. Bursa CPO Indonesia juga menempatkan penjual dan pembeli pada level yang sama dan menjadi market influencer di pasar global.

“CPO yang diperdagangkan di Bursa CPO memberi manfaat mengingat CPO yang diperdagangkan sudah bersertifikat ISPO dan RSPO. CPO merupakan bahan baku industri minyak goreng, kecantikan/ kosmetik, farmasi, pengolahan makanan dan biofuel,” papar Olvy.

Baca Juga:  POME, Limbah Cair Sawit Solusi Bila Indonesia Krisis Energi

Olvy mengungkapkan, Bursa CPO Indonesia menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan sarana untuk kegiatan jual beli CPO. Pada Lembaga Kliring Berjangka Bekerjasama dengan Bursa CPO untuk melaksanakan pengkliringan dan/atau penjaminan penyelesaian transaksi.

Selain itu, lanjut Olvy, pada Peserta Penjual dan Pembeli Bertindak sebagai penjual dan pembeli CPO di Bursa CPO yang memenuhi persyaratan dan pada Komite Pasar Fisik CPO memberikan pertimbangan dan/atau nasihat kepada Bursa CPO dan Lembaga Kliring CPO dalam kegiatan pengembangan perdagangan Pasar Fisik CPO.

Ketua Bidang Promosi dan Pemasaran GAPKI Manumpak Manurung mengatakan, peran ICDX menawarkan sejumlah manfaat bagi para pengusaha yang terlibat dalam industri CPO di Indonesia. ICDX membantu dalam pembentukan harga teferensi domestic untuk komoditas CPO, yang diharapkan memiliki dampak positif pada industry dan ekonomi.

Menurut Manumpak, ICDX memberikan harga referensi CPO yang transparan dan real-time, untuk membantu pelaku usaha membuat keputusan yang lebih tepat.

“Transparansi harga mengurangi resiko manipulasi harga dan memastikan semua pihak yang terlibat dalam perdagangan memiliki informasi pasar yang sama,” ujar Manumpak. (YR)