2nd T-POMI
2016, 1 Februari
Share berita:

Memang perkebunan sawit di Indonesia tersebar di lebih di berbagai provinsi. Tapi tidak semua daerah terkena dampak El Nino.

Lahan-lahan perkebunan yang letaknya semakin dekat dengan garis katulistiwa dan memiliki kondisi lahan yang dominan bertanah gambut dan pasir akan terkena dampak kekeringan yang lebih besar dibandingkan dengan lahan-lahan yang letaknya menjauhi garis katulistiwa dengan lahan dengan jenis tanah dominan mineral.

Artinya tidak semua wilayah terkena dampak yang sama besar dari kekeringan El Nino seperti daerah Riau, Jambi dan Sumatera Selatan. “Namun, dampak kekeringan tersebut juga menyebabkan kebakaran lahan yang pada akhirnya menimbulkan asap kebakaran yang berdampak sangat negatif terhadap kesehatan manusia, kerusakan ekologi, dan juga terhadap pertumbuhan tanaman kelapa sawit,” terang Tony Liwang dari PT Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMART) Tbk.

Menurut Tony, memang ada pengaruhnya dampak kekeringan terhadap tanaman kelapa sawit meskipun tidak sepenuhnya. Dampak tersebut dapat terlihat seperti tanamannya yang kering sehingga menyebabkan berkurangnya bunga pada pelepah tanaman.Kemudian, kalau pun ada bunga maka bunga yang tumbuh lebih banyak bunga jantannya, dan kalau yang tumbuh adalah bunga betina maka masih ada kemungkinan terjadi buah yang terbentuk nantinya dapat di bawah standard normal karena tidak mendapat asupan nutisi dan air yang cukup akibat dari kekeringan.

“Akibatnya jika terjadi proses pembuahan yang sempurna maka tandan buah segar (TBS)-nya akan memiliki kadar rendemen minyak yang rendah jika dibandingkan dengan TBS yang normal,” tambah Tony.

Disisi lain, Tony mengingatkan, hal yang paling memprihatinkan disamping tanaman kekeringan yaitu tanaman mengalami proses fotosintesis yang tidak sempurna, terutama tanaman sawit di lahan-lahan yang terkena dampak asap. Hal ini karena stomata pada daun tidak akan terbuka sempurna sehingga menyebabkan tidak terjadi fotosintesis yang pada akhirnya akan menyebakan produktivitasnya akan jatuh.

Baca Juga:  WAJIB UJI DNA BIBIT SAWIT MASIH DALAM PROSES DISKUSI

Maka jika ada tanaman yang kena dampak kekeringan dan ditambah dengan terkena dampak asapmaka sudah pasti produktivitasnya akan menurun drastis dibandingkan lahan yang hanya terkena dampak kekeringan. Ibaratnya sudah jatuh ketimpa tangga pula.

“Jadi jika tanaman tersebut hanya kekeringan saja mungkin penurunan produktivitasnya tidak terlalu, tapi yang paling parah jika sudah terkena kekeringan ditambah dengan faktor asap, maka akan terjadi penurunan produktivitas yang drastis baik pada tahun berikutnya maupun pada dua tahun berikutnya ,” pungkas Tony. YIN

Baca juga : 2016, Goncangan Sawit Semakin Dasyat