2nd T-POMI
2020, 31 Januari
Share berita:

Impor pertanian bukan hal yang haram. “Kalau kita mau ekspor maka harus juga mau mengimpor. Begitulah mekanisme perdagangan dunia bekerja. Tetapi kalau impor misalnya 10 maka ekspornya harus 60 ,’ kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada kinerja 100 hari Kementan.

Selama November- Desember terjadi peningkatan nilai ekspor pertanian menjadi Rp132 triliun. Sepanjang Januari saja sudah mencapai Rp29 triliun. Total Rp161 triliun. Ini hasil yang bukan main-main.
n
“Artinya pertanian punya masa depan. Ini menjadi jalan bagi tumbuhnya start up pertanian. Anak milenial ayo masuk ke bisnis start up pertanian,” katanya.

Gratieks (Gerakan Kenaikan Ekspor Tiga Kali Lipat) pada intinya adalah untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja pertanian. Titik beratnya bukan komoditas tetapi apa saja yang dibutuhkan negara lain maka diproduksi di sini. Kementan akan menyiapkannya.

Semua industri yang bahan bakunya pertanian akan didata. Bila bahan bakunya dari impor maka akan diteliti lebih lanjut kenapa. “Misalnya jagung kalau alasan harga lebih murah, lebih mudah diuraikan jadi barang jadi dan lain-lain, maka kita akan hasilkan jagung yang sesuai maunya industri,” katanya.

Bukan peningkatan produksi saja yang dikejar, tetapi kualitasnya juga. Pertanian membuka lapangan kerja yang pasti. Masuk ke pertanian tanam 100 hari sudah bisa mendapatkan penghasilan.

Peningkatan ekspor tiga kali lipat dilaksanakan secara terencana dan terukur , realistik sehingga mampu dijangkau. “Kalau menaikkan ekspor sudah biasa, 2 kali lipat itu pejabat biasa, kita buat 3 kali lipat,” katanya.

Baca Juga:  Bioteknologi Itu Realitas Dunia