2nd T-POMI
2019, 12 Agustus
Share berita:

FMC saat ini sedang menyiapkan fungisida untuk mengendalikan ganoderma. Menurut Askif Pasaribu. ASEAN R & D Manager FMC, produk pengendali ganoderma ini masuk ke FMC sebagai hasil akuisisi perusahaan lain. Saat ini masih dalam tahap pengujian di Malaysia. Di Malaysia tahun depan diharapkan sudah bisa didaftarkan sebagai pengendali ganoderma sedang di Indonesia 2 tahun lagi.

Di Indonesia fungisida ini sudah beredar tetapi selama ini belum didaftarkan untuk ganoderma. Karena itu akan dilakukan izin perluasan dan diperkirakan sesuai prosedur perijinan perlu 1,5 tahun karena harus dilakukan pengujian ulang.

Hasil percobaan menunjukkan perlakukan dengan fungisida ini secara significant mengurangi tanaman yang terkena ganoderma dibandingkan dengan tanpa perlakukan. Memang tidak bisa sama sekali tidak terserang tetapi jumlah yang terserang menurun secara significant.

Selain itu produksi TBS juga ikut diukur. Ternyata produksinya berbeda cukup significant dibanding yang tanpa perlakukan. Cara aplikasi tergantung pada umur tanaman, ada yang lewat tanah, ada juga yang diinjeksikan pada batang tanaman.

Selain kurarif dengan fungsisida, pengendalian ganoderma juga bisa dilakukan dengan preventif yaitu menyehatkan tanaman dengan menggunakan mikroba. FMC yang selama ini bergerak dalam agrochemical akan masuk juga ke pengendalian hayati (biopestisida).

FMC sudah menyiapkan mikroba ini yang salah satu fungsinya adalah mencegah serangan ganoderma pada kelapa sawit. “Ganoderma saat ini masih merupakan penyakit yang no solution. Pengendalian harus dilakukan dari berbagai aspek. FMC siap masuk dengan agrochemical dan mikroba dan saya yakin banyak perusahaan lain yang berminat,” katanya.

Saat ini banyak perusahaan perkebunan kelapa sawit melakukan upaya preventif ini dengan menggunakan mikoriza. Produk semakin berkembang, banyak yang mencampur mikoriza dengan mikroba lain sehingga semakin efektif.

Baca Juga:  INSTIPER Launching Pusat Sains Kopi Indonesia

“Kita sudah meneropong untuk masuk dalam pasar mikroba ini. Kita sudah laporkan pada kantor FMC di Eropa bahwa kita akan menyasar sawit di Indonesia dan Malaysia dengan membuat tanaman lebih sehat,” katanya.