2nd T-POMI
2024, 5 Juni
Share berita:

JAKARTA, mediaperkebunan.id – Klon RHS disetujui Tim Penilai Varietas Tanaman Perkebunan, Kementerian Pertanian, untuk dilepas sebagai klon unggul baru. Untuk meningkatkan produksi kakao, petani kini mempunyai pilihan dalam merehabilitasi tanamannya seperti sambung pucuk.

Klon RHS merupakan usulan dari Pusat Riset Tanaman Perkebunan-Organisasi Riset Pertanian dan Pangan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerjasama dengan Cocoa Sustainable Partnership (CSP). Klon ini berasal dari tanaman hibrida hasil MCC01xBB1xS1 yang digunakan  untuk batang bawah dalam teknik sambung pucuk.

Dalam sidang varietas TPV, pengusul menyebutkan, penelitian menggunakan rancangan acak kelompok perlakuan 12 klon diulang 3 kali setiap perlakuan terdiri dari 20 tanaman klonal hasil sambung pucuk. “Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak terjadi anomali antara batang bawah dan batang atas, sehingga produksi dan mutu hasil ditentukan oleh klon batang atas,” ujar peneliti.

Hasil penelitian mengiformasikan bahwa hasil pengamatan dari beberapa variabel HSBB1, RHS1 dan RHS2 memberikan hasil yang lebih baik diabandingkan dengan Varietas Hibrida 08. Pada umur 3 hingga 5 bulan, rata-rata diameter batang tanaman hasil sambung pucuk yang menggunakan batang bawah progeny half sib BB01 dan MCC02 nyata lebih besar dibandingkan dengan batang bawah yang menggunakan klon hibrida.

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan, RHS1 dan RHS2 memberikan hasil lebih baik dibanding dengan Hibrida 08 yang selama ini digunakan sebagai sumber batang bawah untuk perbanyakan klon pada tanaman kakao, sehingga diharapkan kedua klon tersebut dapat dilepas sebagai varietas unggul baru. (YR)

Baca Juga:  Delapan Varietas Perkebunan Baru Disetujui Dilepas