2nd T-POMI
2024, 25 Juni
Share berita:

JAKARTA, mediaperkebunan.id – Kinerja ekspor produk sawit bulan April mengalami penurunan 14,94 persen atau 2.178 ribu ton. Pada Maret lalu ekspor mencapai 2.560 ton. Namun produksi minyak sawit mentah (crude palm oli/CPO) naik 0,32 persen.

“Penurunan ekspor pada bulan April yang terbesar terjadi pada CPO sebesar 46,7 persen dari 327 ribu ton pada bulan Maret menjadi 174 ribu ton,” ujar Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Mukti Sardjono dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/6/2024).

GAPKI mencatat, ekspor oleokimia juga anjlok sebesar 17,05 persen dari 429 ribu ton pada bulan Maret menjadi 356 ribu ton disusul olahan CPO sebesar 10,29 persen dari 1.677 ribu ton pada bulan Maret menjadi 1.504 ribu ton.

Meski begitu, kata Mukti, untuk ekspor produk palm kernel oil (PKO) justru mengalami kenaikan pada April sebesar menjadi 6 ribu ton dari 0,2 ribu ton pada bulan Maret. Demikian juga biodiesel menjadi 14 ribu ton dari 5 ribu ton pada bulan Maret dan pada olahan PKO menjadi 122 ribu ton dari 121 ribu ton pada bulan Maret.

Nilai ekspor bulan April turun 9,64 persen menjadi US$ 1.968 juta dari US$ 2.178 juta pada bulan Maret yang selain karena volume juga karena harga yang turun dari US$ 1.042/ton menjadi US$ 1.039/ton cif Rotterdam.

GAPKI juga melaporkan, penurunan volume ekspor dari Maret ke April yang terbesar terjadi untuk tujuan China yakni dari 447 ribu ton menjadi 315 ribu ton, diikuti oleh India dari 456 ribu ton menjadi 332 ribu ton. Ekspor ke Bangladesh juga turun dari 162 ribu ton menjadi 67 ribu ton dan Pakistan dari 270 ribu ton menjadi 182 ribu ton dan Belanda dari 169 ribu ton menjadi 108 ribu ton.

Baca Juga:  GAPKI dan PWI Kerjasama Tingkatkan Kompetensi Jurnalis

Di sisi lain, Mukti mengungkapkan, kenaikan volume ekspor pada bulan April dari bulan Maret terjadi untuk tujuan USA dari 129 ribu ton menjadi 193 ribu ton. Demikian juga Spanyol dari 38 ribu ton menjadi 70 ribu ton dan Italia dari 67 ribu ton menjadi 84 ribu ton.

Untuk produksi CPO, GAPKI mencatat, pada April 2024 mencapai 4.115 ribu ton atau naik 0,32 persen dari 4.102 ribu ton pada Maret 2024. Demikian juga dengan produksi PKO naik sekitar 0,52 persen dari 391 ribu ton pada Maret 2024 menjadi 393 ribu ton pada April 2024.

Total konsumsi dalam negeri pada bulan April mengalami penurunan sebesar -0,26 persen dibandingkan bulan Maret 2024 yaitu dari 1.898 ribu ton menjadi 1.893 ribu ton. Namun konsumsi pada bulan April untuk pangan mengalami kenaikan 4,28 persen menjadi 862 ribu ton.

“Untuk konsumsi oleokimia sedikit naik menjadi 188 ribu ton dari 187 ribu ton pada bulan Maret, sementara konsumsi biodiesel pada bulan April turun 4,67 persen menjadi 842 ribu ton dari 884 ribu ton pada bulan Maret,” ujar Mukti. (YR)