2nd T-POMI
2024, 14 Juni
Share berita:

Jakarta, mediaperkebunan.id – Perkebunan Expo Indonesian Agricultural Food & Beverage Industry (Agrofood) Exhibition kembali berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) selama tiga hari mulai dari 13-15 Juni 2024.

Menurut Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) Andi Nur Alam Syah, pameran Agrofood ini menjadi momen istimewa bagi UMKM dan pelaku usaha untuk memperkenalkan produk-produk inovatif mereka kepada masyarakat sekaligus memperluas pasar.

“Mari kita bantu petani mencintai produk pertanian Indonesia, kita konsumsi produk-produk Pertanian Indonesia. Dengan cara ini berarti kita telah membantu para petani,” ujarnya.

Hadir mewakili Dirjenbun di Agrofood Expo, Prayudi Syamsuri selaku Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (PPHBun) menyatakan bahwa Kementerian Pertanian mengapresiasi kegiatan Agrofood ini. Mengingat pentingnya mempromosikan produk pertanian, ke depan kita fokus pada hilirisasi dan terus mendorong kemajuan inovasi produk olahan pangan kita.

Prayudi menambahkan, promosi itu investasi, harus konsisten dalam mempromosikan produk unggulan. Tentunya kita terus mendukung kelompok tani dan UMKM, serta membantu mempromosikan produk-produk hasil pertanian, salah satunya melalui pameran Agrofood ini.

Lebih lanjut, Prayudi mengatakan bahwa kita dihadapkan dengan berbagai tantangan, dan pemerintah tentu tidak tinggal diam. Sesuai arahan Menteri Pertanian (Mentan), terus berupaya menjaga produksi dan memperkuat ketahanan pangan.

Keberhasilan peningkatan produksi dan produktivitas harus dibarengi dengan dukungan dan penguatan hilirisasi sebagai upaya meningkatkan nilai tambah produk pertanian. Berbagai produk pertanian segar dan olahan mampu menguasai pasar domestik dan memiliki keunggulan untuk menembus pasar internasional.

“Harus menjaga produksi maupun produktivitas serta terus mengembangkan komoditas hingga memiliki sertifikasi indikasi geografis dan organik,” ujarnya.

“Pariwisata dan pangan tidak bisa dipisahkan, dua sisi yang harus berjalan beriringan dan bersinergi bersama, karena bisa membantu perekonomian masyarakat, contoh seperti wisata kuliner,” tambahnya.

Baca Juga:  Cabut PP Pungutan Dana Sawit

Perlu strategi-strategi, tidak hanya dari rasa khas dan tampilannya yang menarik saja, tetapi juga harus didukung digitalisasi.

“Pameran ini sebagai ajang mengenalkan dan mempromosikan berbagai produk pertanian kepada masyarakat, dan bisa terus diingat oleh konsumen. Momentum ini efektif untuk mempertemukan kebutuhan petani dan pelaku agribisnis dengan buyer,” jelasnya.

Prayudi berharap, ke depan kita harus memastikan produk kita lebih jelas pasarnya, sekaligus memperkokoh pasar domestik kita dan terus mendukung produk pertanian nasional.