2nd T-POMI
2024, 8 Mei
Share berita:

Palu, Mediaperkebunan.id

Usaha mengenalkan dan mengembangkan produk berbahan kelapa sawit terus dilakukan Politeknik LPP Yogyakarta. Bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), kini giliran Kota Palu, Unit Pengembangan Usaha Politeknik LPP menggelar workshop produk berbahan sawit UMKM di Swiss Bel – Silae Palu, Rabu (08/05/2024).

Para siswa/I SMK pada workshop ini dibekali pengetahuan baru seputar produk berbahan kelapa sawit, mulai dari peluang dan tantangan yang didapat hingga model pemasaran produk. Direktur Politeknik LPP yang diwakili oleh Wakil Direktur I Politeknik LPP Ratna Sri Harjanti menjelaskan, produk maupun limbah kelapa sawit jika diolah dengan benar akan memiliki nilai tambah ekonomi dan mendukung program zero waste, bahkan untuk daerah-daerah yang tidak memiliki kebun kelapa sawit.  “Kota Palu memang masih belum memiliki kelapa sawit. Itulah kenapa kami ingin memperkenalkan kebaikan-kebaikan sawit mulai dari produk olahan utamanya hingga limbahnya yang apabila diolah bisa menjadi produk UKM”.

Senada diutarakan Wakil Direktur II Politeknik LPP Galuh Banowati. “Apabila menambah sedikit kemauan untuk mencari tau tentang kebaikan sawit dari limbahnya, maka olahan sawit dan limbahnya dapat menjadi produk-produk yang bermanfaat”, jelasnya. Kegiatan pada hari ini (08/05/2024) juga turut dihadiri Direktur Kemitraan BPDPKS yang diwakili oleh Kepala Divisi UKMK BPDPKS, Walikota Palu yang diwakili oleh Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Palu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah yang diwakili oleh Kepala Bidang Pembinaan SMK dan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Palu. Peserta workshop ini terdiri dari siswa/i se- Kota Palu yaitu SMK N 1, SMK N 2, SMKN 4, SMK N 5 dan SMK N 6 beserta guru pendampingya.

Baca Juga:  Hasil Seleksi Nasional Beasiswa Sawit Indonesia (SNBSI 2020) – BPDP KS

Palu memang tidak memiliki kebun kelapa sawit, maka diharapkan dengan adanya workshop ini para siswa/i SMK dapat mengetahui kebaikan-kebaikan sawit termasuk produk dari bahan dan limbah sawit, tutur Helmi Muhansah Kepala Divisi UKMK BPDPKS yang hadir dalam kegiatan ini. Selain mendapatkan teori pengenalan tentang prospek kelapa sawit, peserta juga langsung dapat mempraktekan pembuatan produk berbahan sawit dan limbah sawit. “siswa/i SMK termasuk dalam Pendidikan vokasional, sehingga praktek langsung dalam kegiatan workshop ini sangatlah penting dan memang siswa/i terlihat antusias dan tertarik pada saat langsung mempraktekan”, tutur Ratna Sri Harjanti yang juga merupakan dosen Teknologi Kimia. “kegiatan ini menarik sekali, apalagi bagi saya yang merupakan siswa SMK, saya baru mengetahui bahwa produk-produk dalam keseharian selama 24 jam ada kandungan minyak sawitnya, menarik karena disertai doorprize, semoga akan ada kegiatan-kegiatan seperti ini lagi”, ungkap Ratu siswa dari SMK N 2 Kota Palu.

BPDPKS berkomitmen dalam mengembangkan kelapa sawit yang berkelanjutan dengan mendorong riset-riset dan pengembangan, promosi dan pengenalan usaha sawit dan lainnya. Politeknik LPP Yogyakarta sebagai Perguruan Tinggi Vokasional bidang Perkebunan menjadi linier untuk turut serta dalam mendukung pengembangan kelapa sawit. “kegiatan ini merupakan salah satu edukasi dalam rangka pengenalan tentang kebaikan-kebaikan sawit hingga peluang pembuatan produk UKMK dari sawit”, tutur ibu Helmina guru pendamping dari SMK N 4 Kota palu.