2nd T-POMI
2021, 26 September
Share berita:

Jakarta, Mediaperkebunan.id

Hasil retaksasi Direktorat Jenderal Perkebunan September 2021 menunjukkan produksi gula tahun 2021 diperkirakan meningkat dari 2,13 juta ton tahun 2020 menjadi 2,417 juta ton. Luas areal tebu tahun 2021 meningkat dari 420.000 ha menjadi 444.831 ha. Produksi PG swasta 1,333 juta ton, lebih besar dari PG BUMN yaitu 1,084 juta ton.

Budi Hidayat, Direktur Eksekutif Asosiasi Gula Indonesia menyatakan hal ini pada Webinar Series#1 on Sugar Industry “Carut Marut Industri Gula Nasional Outlook Gula Dunia dan Indonesia” yang diselenggarakan Instiper.

Jawa masih dominan dengan produksi 1,334 juta ton sedang luar Jawa 1,083 juta ton. Di Jawa produksi BUMN 901.459 ton sedang swasta 432.873 ton sedang di luar Jawa BUMN 193.160 ton, swasta 900.498 ton.

Luas areal Jawa 242.551 ha terdiri dari BUMN 158.920 ha dan swasta 83.631 ha. Dibanding tahun 2017 areal di Jawa 254.817 maka semakin menurun. Luas areal di luar Jawa 202.280 ha terdiri dari BUMN 41.010 ha dan swasta 161.270 ha. Dibanding tahun 2017 172.484 ha maka luas areal luar Jawa semakin meningkat. Total luas BUMN 199.930 ha menurun dibanding 2017 234.589 ha . Luas areal swasta 244.901 ha naik dibanding 2017 192.771 ha.

Areal PG BUMN yang sebagian besar ada di Jawa semakin menurun, sedangPG swasta sebagian besar di luar Jawa naik. Peran PG swasta juga semakin meningkat. Peningkatan luas areal total terutama disumbang oleh peningkatan PG luar Jawa.

Areal tebu rakyat tahun 2021 241.811 ha menurun dibanding 2017 255.104 ha. Sedang areal tebu sendiri 203.021 ha naik dibanding 2017 172.256 ha. Areal tebu rakyat terutama di Jawa semakin menurun sedang areal tebu sendiri naik karena bertambahnya HGU PG baru.

Baca Juga:  MENTERI BUMN MINTA PTPN DAN RNI PERBAIKI BENIH TEBU PETANI

Produksi gula tebu rakyat sepanjang 2017-2021 relatif stagnan yaitu 2017 1,301 juta ton, 2018 1,354 juta ton, 2019 1,333 juta ton, 2020 1,155 juta ton dan 2021 1,311 juta ton. Sedang produksi tebu sendiri /HGU meningkat terus tahun 2017 817.405 ton, 2018 817.388 ton, 2019 893.986 ton, 2020 975.608 ton, tahun 2021 1,107 juta ton.

Produktivitas 2021 5,44 ton gula/ha naik dari 5,05 ton/ha tahun 2020. Produktivitas di Jawa 5,06 ton gula/ha terdiri dari BUMN 5,14 ton gula/ha dan swasta 4,88 ton gula/ha. Sedang di luar Jawa 5,36 ton gula/ha terdiri dari BUMN 4,47 ton gula/ha dan swasta 5,59 ton gula/ha. Produktivitas total BUMN 5,42 ton gula/ha sedang swasta 5,45 ton gula/ha.

Rendemen 7,52% meningkat dari tahun lalu 7.01%. Rendemen di Jawa 7,63% terdiri dari BUMN 7,66% dan swasta 7,59%. Sedang di luar Jawa 7,39% terdiri dari BUMN 7,13% dan swasta 7,44%. Total rendemen BUMN 7,56% swasta 7,49%.

Produksi tebu 32,153 juta ton meningkat dari tahun lalu 29,737 ton. Produksi tebu di Jawa 17,477 ton terdiri dari BUMN 11,775 juta ton swasta 5,072 juta ton. Sedang di luar Jawa 14,675 juta ton terdiri dari BUMN 2,57 juta ton dan swasta 12,105 juta ton. Total produksi tebu BUMN 14,345 juta ton swasta 17,807 juta ton. Produktivitas tebu 72,28 ton/ha turun dari 72,5 ton/ha tahun 2020.

Stock akhir Desember 2020/awal 2021 1.417.843 ton terdiri dari gudang PG 977.442 ton dan gudang non PG 440.421 ton. Perkiraan produksi giling tahun 2021 2.417.990 ton. Produksi GKP eks raw sugar impor 680.000 ton adalah 646.000 ton. Impor GKP tahun 2021 150.000 ton. Total ketersediaan 4.631. 833 ton. Penyaluran tahun 2021 untuk konsumsi langsung 2.854.600 ton sehingga stok akhir Desember 1.777.233 ton.

Baca Juga:  ARUM SABIL : JATIM BAROMETER DAN KUNCI CAPAI SWASEMBA GULA