2nd T-POMI
2021, 13 September
Share berita:

Medan, Mediaperkebunan.id

Ekspor karet alam yang didominasi karet remah (crumb rubber) dengan jenis SIR20 untuk pengapalan Agustus 2021 masih mengalami adanya penundaan pengapalan (delay shipment) dari buyer. Edy Irwansyah, Sekretaris Eksekutif GAPKINDO Sumut menyatakan hal ini.

Keputusan penundaan utamanya diakibatkan mother vessel pengangkut karet yang ada di transhipment port sudah penuh. Penuhnya kapal ini karena penurunan frekuensi sejak beberapa bulan yang lalu.

Transhipment port untuk ekspor karet dari Sumatera Utara ada di 3 pelabuhan negara tetangga; Port of Singapore, Port of Tanjung Pelepas (Malaysia), dan Port Klang (Malaysia). Delay sehipment tidak hanya dikarenakan penuhnya kapasitas mother vessel, melainkan juga disebabkan terbatasnya ketersediaan metalbox untuk palet kemasan karet.

Adanya delay shipment ini mengakibatkan volume ekspor karet Sumatera Utara untuk pengapalan Agustus anjlok 12,3% menjadi 27.323 ton dibandingkan bulan sebelumnya. Adapun 5 negara tujuan utama adalah : (1) Jepang 30,6%; (2) Brazil 13,74%; (3) USA 9,67%; (4) Canada 5,58%; (5) India 4,8%.

Volume ekspor total untuk tahun berjalan (Januari-Agustus) 2021 tercatat 245.747 ton atau mengalami peningkatan 2% dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama.

Ekspor karet untuk pengapalan bulan ini masih diwarnai adanya delay shipment dan keterbatasan palet metalbox. Selain itu, pabrik pengolahan karet menghadapi keterbatasan pasokan bahan baku karena wilayah Sumatera bagian Utara telah memasuki musim hujan.

Baca Juga:  Cara Kementan Tingkatkan Produktivitas Perkebunan