2nd T-POMI
2024, 29 April
Share berita:

Jakarta, mediaperkebunan.id – Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Perkebunan (BBPPTP) Surabaya melakukan sosialisasi pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT). Jenis OPT yang menjadi fokus utama pada sosialisasi kali ini adalah kumbang tanduk (oryctes rhinoceros) pada tanaman palma.

Sosialisasi pengendalian OPT oleh pihak Kementan dilakukan bersama kelompok tani Ngudi Subur dan Tani Subur dari Desa Kalibatur di Kecamatan Kalidiwir, Kabupaten Tulungagung pada hari Selasa, 23 April 2024. Kegiatan ini sejalan dengan yang diarahkan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam upaya untuk menjaga kualitas mutu hasil panen.

Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun), Andi Nur Alam Syah menyampaikan bahwa total luas wilayah pengendalian kumbang tanduk di Desa Kalibatur adalah 125 ha. Menurutnya, pengendalian OPT memerlukan kolaborasi dengan berbagai pihak karena serangan kumbang tandung bisa menyebar di berbagai tanaman, terlebih jika ada cuaca ekstrem.

Lalu, Plt Kepala BBPTP Surabaya, Andi Faisal menjelaskan bahwa serangan OPT memang merupakan tantangan yang sering dialami para pekebun dalam melakukan budidaya tanaman kelapa. Serangan OPT kumbang tanduk dapat mempengaruhi hasil produktivitas kelapa karena imago kumbang tanduk dapat menyerang pelepah gaun kelapa muda yang menyebabkan patah atau daun kelapa menjad terpotong membentuk kipas.

“Diharapkan dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, dapat membantu pekebun dalam melakukan pengendalian kumbang tanduk secara terpadu pada pusat-pusat serangan, agar intensitas serangan kumbang tanduk menurun, dan kualitas hasil produksi maupun produktivitas tetap terjaga,” terang Andi Faisal.

Lebih lanjut, Andi Faisal menambahkan pengendalian kumbang tanduk ini dapat diterapkan dengan teknologi perangkap feromon. Feromon digunakan untuk menangkap imago kumbang tanduk yang kemudian akan dimusnahkan.

Baca Juga:  Harga Sawit Sumut Rp 2.338 Per Kg

“Teknologi perangkap feromon dimaksudkan untuk menangkap imago kumbang tanduk dan selanjutnya dimusnahkan,” kata Andi Faisal.

Kemudian, Andi Faisal juga menerangkan cara pembuatan perangkap feromon. “Pembuatan perangkap perkembangbiakan dengan pengaplikasian Metarhizium sp. Selain itu bisa melakukan sanitasi kebun dari sisa-sisa tanaman, bisa juga fermentasi kotoran ternak dan ditambahkan Metarhizium sp. agar tidak menjadi tempat berkembangnya larva kumbang tanduk. Solusi yang kita sosialisasikan ke pekebun ini semoga dapat mengurangi serangan OPT tersebut,” terang Andi Faisal.