2nd T-POMI
2018, 12 Januari
Share berita:

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian mengadakan bazar beras pada hari Jumat dan Sabtu tanggal 12-13 Januari di 4 provinsi yaitu DKI, Jawa Barat, Jawa Tengah dan DIY. Kegiatan ini merupakan respon terhadap kenaikan harga beras medium yang terjadi sekarang. Agung Hendriadi, Kepala Badan Ketahanan Pangan, menyatakan hal ini seusai melepaskan mobil TTI (Toko Tani Indonesia) ke 11 lokasi di Jakarta.

Dengan bazar ini diharapkan masyarakat dapat membeli beras dengan harga terjangkau. Harga beras yang dijual TTI adalah Rp8.800/kg. Beras itu langsung diambil dari Gabungan Kelompok Tani binaan Kementan dari Jawa Barat dan Jawa Tengah. Tidak ada subsidi yang diberikan sebab beras dibeli dari Gapoktan sebesar Rp8500/kg. Harga ini masih memberi keuntungan pada petani dan penggilingan juga bagi masyarakat.

Beras yang digelontorkan adalah 20 ton untuk DKI, 80 ton Jabar , Jateng dan DIY masing-masing 10 ton. Kalau kurang bisa ditambah lagi. Dengan upaya yang dilakukan Kementan, juga operasi pasar oleh Bulog diharapkan mempengaruhi psikologis pasar dan harga beras medium akan kembali ke harga normal.

Naiknya harga beras medium menurut Agung bukan karena kurangnya produksi tetapi penggilingan lebih suka memproduksi premium ketimbang medium. “Bulan Januari luas panen diperkirakan mencapai 900.000 ha. Dengan produktivitas 5,2 ton gabah/ha maka bisa dihasilkan 4,68 juta ton gabah. Dengan perhitungan minimal saja jadi beras 50% gabah maka ada 2,34 juta ton beras dan itu mencukupi untuk Januari,” katanya.

Panen pada bulan Januari merupakan panen gadu dengan kualitas gabah yang lebih baik. Karena itu penggilingan biasanya mengolah menjadi beras premiun. “Saat ini yang kurang di pasar adalah beras medium sedang beras premium masih cukup. Kenaikan terbesar juga untuk beras medium. Padahal tidak semua masyarakat mengkonsumsi beras premium. Warung Tegal, Nasi Padang dan lainnya memerlukan beras medium,” katanya.

Baca Juga:  Kementan Kejar Masa Tanam, Sigap Amankan Produksi Beras dan Jagung      

Agung memperkirakan bazar ini tidak akan berlangsung lama. Mulai bulan Pebruari, Maret , April sudah masuk panen raya sehingga harga beras di pasar akan turun.