2nd T-POMI
2024, 6 Juni
Share berita:

KUTAI BARAT, mediaperkebunan.id – Industri aren menjadi bagian penting di Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan petani dan ekonomi masyarakat. Komoditas ini juga menjadi unggulan.

“Potensi keuntungan yang menjanjikan dari budidaya tanaman (aren) ini menjadi salah satu alasan mengapa pembiakan tanaman ini menjadi peluang bisnis yang menarik dalam jangka panjang,” ujar Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Kalimantan Timur, Ence Achmad Rafiddin Rizal, seperti dikutip Kamis (6/6/2024).

Disbun Kaltim pun kini memfokuskan memberikan ada pelatihan pembuatan dan pemasaran gula semut di Desa Saka Lotoq Kecamatan Mook Manaar Bulant Kabupaten Kutai Barat Tahun 2024.

Selain gula semut, produk yang dihasilkan dari tanaman aren sangat beragam, mulai dari nira, gula, kolang-kaling, hingga ijuk.

Di Kaltim varietas lokal aren yang tersebar di berbagai kabupaten, telah menjadi pusat produksi aren yang dikenal. Permintaan produk olahan aren, termasuk gula semut, terus meningkat, membuka peluang peningkatan pendapatan petani dan ekonomi masyarakat. 

Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan akan aren mengalami peningkatan signifikan, didorong oleh meningkatnya bahan baku dan peluang pasar dari produk olahan aren.

Peluang ini membuka potensi peningkatan nilai tambah dan daya saing produk olahan gula aren dan turunannya, seperti gula semut, yang dapat meningkatkan pendapatan petani dan ekonomi masyarakat. 

Hal inilah menjadi peluang bagi petani di Kabupaten Kutai Barat untuk mengambil peran dalam memenuhi permintaan tersebut. Karena Kabupaten Kutai Barat berperan sebagai daerah penyanggah bagi Ibu Kota Nusantara.

Oleh karena itu, pelatihan pembuatan dan pemasaran gula semut di Desa Saka Lotoq, Kecamatan Mook Manar Bulant, Kabupaten Kutai Barat pada tahun 2024 menjadi hal yang sangat penting.

Baca Juga:  Wilmar Targetkan Kemitraan 1.000 hektare Lahan Padi di Luar Jawa

Harapan dari pelatihan ini adalah munculnya para pelaku usaha di bidang pengolahan gula aren, khususnya gula semut, yang dapat memenuhi permintaan akan produk tersebut di Kaltim. (YR)