2nd T-POMI
2024, 29 Mei
Share berita:

JAKARTA, mediaperkebunan.id – Produksi, ekspor, dan konsumsi produk sawit pada Maret 2024 meningkat, Produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) mencapai 4.102 ribu ton atau naik 5,50 persen dari 3.888 ribu ton pada Februari 2024. Demikian juga dengan produksi PKO naik sekitar 5,97 persen dari 369 ribu ton pada Februari 2024 menjadi 391 ribu ton pada Maret 2024.

“Naiknya produksi ini disebabkan antara lain oleh jumlah hari kerja pada bulan Maret yang lebih banyak dibandingkan bulan Februari,” ujar Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Mukti Sardjono dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (28/5/2024).

Mukti menyebutkan, total konsumsi dalam negeri pada bulan Maret juga mengalami kenaikan sebesar 1,40 persen dibandingkan bulan Februari 2024 yaitu dari 1.864 ribu ton menjadi 1.898 ribu ton. Konsumsi pada bulan Maret untuk pangan mengalami kenaikan 7,54 persen menjadi 827 ribu ton dari 769 ribu ton pada bulan Februari.

Demikian juga konsumsi untuk oleokimia naik 6,86 persen menjadi 187 ribu ton dari 175 ribu ton pada bulan Februari. Sedangkan konsumsi biodiesel pada bulan Maret turun 3,95 persen menjadi 884 ribu ton dari 920 pada bulan Februari.

Gapki mencatat, kinerja total ekspor bulan Maret mengalami kenaikan 18,21 persen yaitu dari 2.166 pada bulan Februari menjadi 2.560 ribu ton pada bulan Maret. Kenaikan ekspor pada bulan Maret yang terbesar terjadi pada CPO sebesar 114,73 persen dari 152 ribu ton pada bulan Februari menjadi 327 ribu ton.

“Kenaikan ekspor ini diikuti oleh oleokimia sebesar 17,91 pesen dari 364 ribu ton pada bulan Februari menjadi 429 ribu ton dan olahan CPO sebesar 12,20 persen dari 1.495 ribu ton pada bulan Februari menjadi 1.677 ribu ton,” papar Mukti.

Baca Juga:  Harga TBS Kaltim Masih Naik Pasca Lebaran Selengkapnya

Gapki juga mencatat, untuk PKO terjadi penurunan ekspor bulan Maret sebesar 98,73 persen menjadi 0,19 ribu ton dari 15 ribu ton pada bulan Februari. Pada biodiesel sebesar 54,54 persen menjadi 5 ribu ton dari 11 ribu ton pada bulan Februari dan pada olahan PKO sebesar 5,69% menjadi 121 ribu ton dari 129 ribu ton pada bulan Februari.

Nilai ekspor bulan Maret naik 4,47 persen menjadi 2.178 juta USD dari 2.082 juta USD pada bulan Februari yang didukung oleh kenaikan harga CPO dari USD 965/ton menjadi USD1.042/ton.

Mukti mengatakan, kenaikan volume ekspor dari bulan Februari ke Maret yang terbesar terjadi untuk tujuan India yakni sebesar 216 ribu ton menjadi 456 ribu ton setelah turun sebesar 287 ribu ton pada bulan Februari.

Kenaikan ekspor juga diikuti Bangladesh yang naik sebesar 128 ribu ton menjadi 162 ribu ton setelah turun 43 ribu ton pada bulan Februari dan China yang naik sebesar 121 ribu ton menjadi 447 ribu ton setelah turun 49 ribu ton pada bulan Februari.

Sedangkan penurunan volume ekspor pada bulan Maret terjadi untuk tujuan USA sebesar 74 ribu ton menjadi 129 ribu ton, EU sebesar 24 ribu ton menjadi 317 ribu ton dan Malaysia sebesar 37 ribu ton menjadi 52 ribu ton.

Stok produk sawit awal Maret sebesar 3.264 ribu ton, produksi CPO dan PKO 4.493 ribu ton, konsumsi dalam negeri 1.898 ribu ton dan ekspor 2.560 ribu ton. “Maka stok akhir Maret 2024 menjadi 3.300 ribu ton atau meningkat sekitar 1,09 persen dibandingkan stok bulan Februari 2024,” kata Mukti. (YR)