2nd T-POMI
2024, 30 Mei
Share berita:

JAKARTA, mediaperkebunan.id – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mengadakan Pelatihan Teknis Panen dan Pascapanen untuk 70 petani kelapa sawit dari Kabupaten Paser, Kalimatan Timur (Kaltim). Program Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit Tahun 2024 ini bekerjasama dengan Direktorat Jendral Perkebunan (Ditjenbun), Kementerian Pertanian dan PT Citra Widya Education (PT CWE)

Dalam sambutannya, Direktur PT CWE Nugroho Kristono mengatakan, petani kelapa sawit saat ini menghadapi tantangan dengan berbagai dinamikanya, seperti permasalahan harga pupuk, kemitraan, distribusi tandan buah segar, keberadaan pabrik yang tanpa kebun, pengolahan hasil dan banyak lagi.

“Tantangan-tantangan tersebut membuat pemerintah memberikan perhatian khusus kepada para petani kelapa sawit terkait dengan tata kelola perkebunan. PT CWE hadir sebagai pelaksana pelatihan ini dengan dukungan dari BPDPKS dan Ditjenbun, akan berbagi dan menambah ilmu tentang teknis panen dan pasca panen kepada petani sawit,” papar Nugroho.

Nugroho berharap pelatihan teknis ini dapat membantu memberikan solusi dan memperbaiki permasalahan terkait panen dan pasca panen dan produktivitas kebun petani.

PT CWE akan menghadirkan para pemateri kompeten dan berpengalaman, sehingga nantinya para petani dapat berdiskusi dan bertanya tentang pengalamannya selama ini di kebun kelapa sawit. Diharapkan para petani dapat merasakan manfaat dari pelatihan ini dan ada kemajuan di kebun kelapa sawit masing-masing untuk jangka panjang.

Direktur Perlindungan Perkebunan, Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian (Kementan) RI,  Hendratmojo Bagus Hudoro, mengatakan, kelapa sawit sangat berperan penting untuk perekonomian Indonesia karena nilai ekspornya mencapai 300 triliun rupiah.

Nilai ini, lanjut Bagus, diharapkan bisa terus berkelanjutan sehingga tidak hanya kita yang menikmati namun juga generasi mendatang.  Namun, tantangan yang dihadapi juga masih banyak karena 6,8 juta ha lahan petani sawit rakyat masih menghasilkan produktivitas yang rendah.

Baca Juga:  BPDPKS dorong Penguatan UKM untuk Pengembangan Produk Hilir Sawit

“Salah satu kunci untuk meningkatkan produktivitas tersebut adalah dengan menguatkan kompetensi SDM yaitu petani kelapa sawit. Karena petani merupakan faktor kunci dan jika sudah kompeten maka pelaksanaan teknis budidaya di kebun akan terasa lebih mudah,” jelas Bagus. 

Bagus berharap, selama pelatihan para petani dapat lebih aktif bertanya dan berdiskusi dengan para nara sumber ahli kelapa sawit yang telah disiapkan. Karena aspek panen dan pasca panen ini sangat penting. Sehingga nantinya petani tidak akan ada kesalahan lagi dalam menentukan kualitas Tandan Buah Segar (TBS) yang dipanen.

Petani juga nantinya diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam rangka memperbaiki tata kelola perkebunan kelapa sawitnya, sehingga bisa memberikan perubahan dan meningkatkan kesejahteraannya. 

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Paser Djoko Bawono berharap petani Kabupaten Paser yang berjumlah 70 orang ini bisa berpartisipasi aktif selama mengikuti pelatihan. Karena fasilitas yang diberikan sudah sangat bagus dan maksimal.

“Petani juga diharapkan bisa menerapkan ilmu dan hasil diskusi yang didapatkan dari pelatihan ini di kebunnya, sehingga produktivitas kelapa sawit di Kabupaten Paser dapat meningkat,” ujar Djoko.

Djoko mengungkapkan, produktivitas kelapa sawit Kabupaten Paser sekarang ini sebesar 15-20 ton per hektare (ha). Sedangkan produktivitas yang diharapkan pemerintah mencapai 25 hingga 30 ton/ha. Peningkatan ini nantinya akan berdampak pada pendapatan dan kesejahteraan petani yang juga meningkat.

Djoko menyebutkan, pada 2024 ini total sebanyak 410 orang petani Kabupaten Paser yang mengikuti pelatihan dan sudah tahun ketiga mendapatkan pelatihan ini. Diharapkan pelatihan ini tidak berhenti dan bisa berkelanjutan, sehingga ada perubahan yang lebih baik di kelembagaan dan teknis budidaya kelapa sawit. 

Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian, Wahida Annisa Yusuf, mengatakan, untuk mewujudkan industri sawit yang Lestari dan berkelanjutan, maka harus didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dan memiliki keahlian serta ketrampiilan.

Baca Juga:  Menko Airlangga Sebut Ekspor Sawit Ditopang Petani

“Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah melalui pelatihan, karena SDM memiliki peran penting dan strategis dalam system produksi kelapa sawit, tidak hanya untuk tenaga kerja, tetapi harus bisa menjawab tantangan dan berperan aktif menciptakan sistem yang sustainable,” jelas Wahida.

Wahida berharap pelatihan yang merupakan Kerjasama BPDPKS dan Ditjenbun dapat meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, profesionalisme, kemandirian, daya saing, serta kemampuan teknis manajerial semua petani di Provinsi Kaltim, khususnya di Kabupaten Paser.

Turut hadir dalam Pembukaan Pelatihan teknis panen dan pasca panen ini berlangsung dari 27 – 31 Mei 2024 di Balikpapan, Kaltim, perwakilan Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur, nara sumber, para panitia dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Paser serta dari PT Citra Widya Education dan peserta pelatihan petani kelapa sawit dari Kabupaten Paser. (*)