2nd T-POMI
2024, 28 Mei
Share berita:

JAKARTA, mediaperkebuan.id – Pemerintah siapkan tiga terobosan untuk meningkatkan produktvitias kelapa sawit nasinoal mengingat kontribusi komoditas sawit memberi dampak singnifikan bagi perekonomian nasional.

“Komoditas sawit telah memberi kontribusi yang sangat besar terhadap perekonomian nasional,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, Kementerian Koordinasi Bidang Pereknomian, Dida Gardera, dalam seminar bertema ”Masa Depan Petani Sawit Mandiri, Tantangan dan Terobosan” di Jakarta, Sabtu (25/5/2024).

Menurut Dida, komoditas sawit telah berhasil berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja produktif dan kesempatan kerja, ketahanan pangan, ketahanan energi, dan penyediaan barang-barang konsumsi. Selain itu, komoditas kelapa sawit juga berkontribusi terhadap penurunan tingkat kemiskinan di kalangan petani pedesaan termasuk petani kecil.

Ke depan, lanjut Dida, kontribusi tersebut akan dipacu secara maksimal agar pertumbuhan ekonomi nasional semakin signifikan. Demikian pula tingkat kesejahteraan rakyat khususnya petani sawit mandiri semakin nyata.

Untuk mendukung tercapainya tujuan tersebut, Dida menyebutkan, pemerintah telah merumuskan terobosan-terobosan. Pertama, Penyusunan revisi Peraturan Menteri Pertanian 3/2022 terkait simplifikasi persyaratan pengajuan Program Peremajaan Sawit (PSR) untuk meningkatkan produktivitas tanaman sawit rakyat.

Kedua, Penyusunan Peraturan Presiden (Perpres)pengganti Perpres 44/2020 tentang ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil). Ketiga, Pembentukan National Dashboard, khususnya untuk komoditas yang terdampak kebijakan EUDR.

EUDR adalah regulasi yang mensyaratkan bahwa seluruh produk khususnya yang berasal dari sawit terbebas dari kegiatan  atau unsur-unsur deforestasi.

Berbagai upaya terobosan kebijakan yang dilakukan pemerintah Indonesia ini, menurut Dida,  mempunyai tujuan besar untuk melakukan perbaikan tata kelola pengelolaan kelapa sawit Indonesia secara menyeluruh.

“Hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan keberterimaan produk kelapa sawit di pasar global,” ujar Dida.

Baca Juga:  Harga TBS Riau Turun Rp 127,45

Selain itu, tambah Dida, dapat meningkatkan kontribusi komoditas kelapa sawit terhadap perekonomian nasional. “Dan yang tidak kalah pentingnya, dapat menjaga keberlanjutan komoditas kelapa sawit Indonesia di masa depan,” kata Dida.

Turut hadir Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Executive Director Poetra Nusantara Institute Willy Lesmana Putra, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian Dr. Prayudi Syamsuri dan Kepala Divisi Plasma/PSR PalmCo Sori P Ritonga. (YR)