2nd T-POMI
2024, 21 Mei
Share berita:

Jakarta, mediaperkebunan.id – Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan Bimbingan Teknis Aplikasi Bank Benih Perkebunan (BABEBUN) pada petani program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) atau BABEBUN-PSR. Kegiatan bimbingan ini dilakukan untuk mendukung program akselerasi PSR.

BABEBUN-PSR sendiri merupakan aplikasi yang didesain untuk mempermudah petani sawit dalam memperoleh benih sawit unggul, berkualitas, dan berlabel dari produsen kecambah dan produsen pembesaran kelapa sawit resmi. Pasalnya, penjualan kecambah sawit secara daring melalui aplikasi belanja (e-commerce) tanpa asal-usul yang jelas marak dijual secara bebas.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun), Andi Nur Alamsyah. “Apabila petani membeli benih dari pasar online/E-Commerce sudah dapat dipastikan akan sangat merugi, karena benih yang dibeli biasanya benih yang belum jelas asal-usulnya atau ilegal,” ujarnya.

Menurut Andi Nur, aplikasi BABEBUN-PSR dapat meminimalisir penggunaan benih legitim dan membuat pemasaran/bisnis benih sawit menjadi lebih terbuka sehingga mencegah terjadinya monopoli. Distribusi benih sawit pun menjadi teriorganisasi dengan baik dan petani memiliki kesempatan untuk memilih benih sawit sesuai dengan minat dan kesesuaian lokasi.

Ditjenbun dan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perbenihan seluruh provinsi juga ikut mengawasi proses peredaran benih kelapa sawit, khususnya untuk pelaksanaan program PSR. “Kehadiran Aplikasi BABEBUN-PSR dinilai sangat penting untuk menjembatani produsen benih hingga pekebun,” ungkap Andi Nur lagi.

Kemudian, Andi Nur juga menyampaikan bahwa Ditjenbun telah melakukan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Aplikasi BABEBUN-PSR yang diselenggarakan petugas pendamping PSR bersama petani/kelompok tani/koperasi yang telah menerima rekomendasi teknis/PSR di 17 Provinsi dan 55 Kabupaten.

Pada kesempatan yang sama, Plt Direktur Perbenihan Perkebunan, Hendratmojo Bagus Hudoro yang diwakili oleh Ebi Rulianti menjelaskan Bimtek Aplikasi BABEBUN-PSR ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang ketersediaan benih sawit yang legal dan bersertifikat. Proses penyediaan benih mulai dari kecambah, pembesaran, penyaluran pun dapat dipantau/ditelusuri.

Baca Juga:  INOVASI TEKNOLOGI KONSERVASI LAHAN DAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TEMBAKAU

Selain itu, melalui aplikasi ini petani/gapoktan sawit dimudahkan mengakses benih kelapa sawit melalui 19 produsen sumber benih kecambah yang menghasilkan 70 varietas benih unggul, sehingga diharapkan tidak ada petani peserta PSR yang kesulitan mendapatkan bibit sawit unggul.

“Dengan adanya BABEBUN diharapkan dapat mendorong suksesnya program PSR, karena menjadi penghubung antara koperasi tani dengan penangkar dan produsen benih,” tambah Ebi Rulianti.

Menurut Andi Nur, kegiatan ini diadakan dengan harpaan para pemangku kepentingan perkebunan sawit, baik petani/gapoktan dan koperasi program PSR menyadari pentingnya Aplikasi BABEBUN-PSR dalam upaya penyediaan benih yang legal dan bersertifikat. Aplikasi BABEBUN-PSR juga diharapkan mampu meningkatkan kompetensi dari segi keilmuan maupun keterampilan teknis perkebunan lainnya.

Bimtek dilakukan secara metode training of trainer (ToT) dengan materi pelatihan mulai dari pengenalan aplikasi BABEBUN-PSR, tata cara registrasi akun untuk kelompok tani/koperasi dan produsen pembesaran benih, penelusuran pemesanan, sampai penjelasan panduan verifikasi untuk tim verifikator daerah.