2nd T-POMI
2024, 28 Juni
Share berita:

Jakarta, Mediaperkebunan.id –  2nd T-POMI 2024 (Updating Technology & Talent Palm Oil Mill Indonesia )yang diselenggarakan oleh Media Perkebunan dan P3PI(Perkumpulan Praktisi Profesional Perkebunan Indonesia) di Bandung, 18-19 Juli adalah acara yang sangat penting dan baik bagi pebisnis dan praktisi Pabrik Kelapa Sawit.

“Kita tahu biaya- biaya  PKS akan semakin naik baik untuk gaji karyawan maupun biaya perawatan Bagaimana mengatasinya adalah dengan melakukan efisiensi lewat update teknologi. Dengan cara ini maka bisnis minyak sawit tetap kompetitif,” kata Bonar Saragih, P3PI, yang sudah berkecimpung 31 tahun  di PKS, pernah jadi GM di beberapa PKS milik group besar sawit dan sekarang jadi konsultan.

Dalam 2nd TPOMI 2024 Bonar akan membawakan materi bagaimana meningkatkan OER  atau produksi minyak,  sehingga tidak ada waste atau minyak limbah yang ada dalam PKS. Penerimaan perusahaan perkebunan kelapa sawit 70% berasal dari CPO.

Karena itu PKS harus fokus bagaimana bisa mengekstrak minyak semaksimal mungkin sehingga tidak ada yang terbuang di kolam limbah. Caranya dengan menggunakan teknologi terbaru dan mengatur tenaga kerja yang ada. Ini akan banyak dibahas di 2nd TPOMI 2024.

Di Indonesia saat ini kurang lebih ada 1500-1800 PKS, dengan produksi setahun mencapai 50 juta ton dari hasil ekstraks 250 ton TBS. Kalau oil lossnya bisa diperbaiki 0,5% saja dengan 250 juta ton TBS maka akan recovery minyak 1,25 juta ton. Dengan harga Rp12 juta/ton maka dihasilkan Rp14-15 triliun dari recovery loss saja.

“Saya sudah mengaudit 125 PKS, sebagian besar lossesnya 0,8-1% diatas standar. Jadi tidak perlu muluk-muluk dengan perbaikan 0,5% saja dari seluruh PKS bisa dihasikan Rp15 triliun. Caranya dengan teknologi baru meningkatkan kutipan minyak yang ada di PKS. Acara ini sangat cocok bagi pebisnis dan praktisi PKS,” katanya.

Baca Juga:  INSTIPER TANDA TANGANI MoU DENGAN AAL TERKAIT RISET