2nd T-POMI
2024, 3 Juni
Share berita:

MANOKWARI, mediaperkebunan.id – Hilirisasi kelapa sawit di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, dibutuhkan lahan sekitar 200 ribu hektare (ha). Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan Manokwari sebagai percontohan pengembangan hilirisasi kelapa sawit, terutama dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri dan pasar ekspor.

Demikian diungkapkan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, saat  peninjauan rencana pabrik kelapa sawit di Kampung Wasegi Indah, Distrik Prafi, Kabupaten Manokwari, seperti dikutip Minggu (2/6/2024).

Menurut Mentan, Papua merupakan daerah strategis karena memiliki lahan yang sangat besar. Jika mau hilirisasi seharusnya lahan yang disiapkan 100 sampai 200 ribu hektare (ha).

“Kalau (lahan) itu yang disiapkan maka kita bisa sampai mengolah minyak goreng. Nah seperti itulah kita berpikir harus menuju ke sana supaya tidak bergantung pada impor,” ujar Mentan.

Dengan hilirisasi, kata Amran, Indonesia tidak perlu lagi bergantung pada harga sawit dunia karena nantinya bisa melakukan produksi sampai hilirisasi dari dalam negeri. Sedangkan produk olahan yang dibuat dapat dipasarkan melalui berbagai market domestik.

“Sehingga bagi kita kalau minyak sawit dunia turun tentu tidak akan ada masalah karena kita bisa jadikan produk olahan ini dipasarkan di dalam negeri,” kata Mentan Amran.

Menurut Mentan Amran, yang terpenting baik pemerintah daerah maupun petani sama-sama menjaga perkebunan sawit agar terus berproduksi. Mentan berharap, jangan sampai, sawit yang sudah usang dibiarkan tumbuh tanpa ada perawatan atau penggantian.

Lebih lanjut Mentan mengatakan, pihaknya sudah memberi bantuan replanting untuk 2.300 ha. Jika masih ada akan ditambah melalui program peremajaan sawit rakyat (PSR).

Mentan Amran berharap wilayah Papua dapat berkembang sehingga masuk pada kategori mandiri pangan baik dari sisi perkebunan kelapa sawit maupun produksi pangan lainya. (YR)

Baca Juga:  Harga Pembelian TBS Provinsi Jambi 10 Maret 2016 :