2nd T-POMI
2023, 20 November
Share berita:

Jakarta, mediaperkebunan.id – Datangnya El Nino tidak memukul semua komoditas pertanian, salah satunya komoditas tembakau yang justru membuat petaninya tersenyum dengan datangnya El Nino. Sebab dengan adanya El Nino meningkatkan kualitas tembakau.

“Jadi dengan adanya El Nino ini membuat petani tersenyum karena dengan adanya El Nino meningkatkan harga tembakau ditingkat petani,” jelas Direktur Tanaman Semusim dan Tahunan, Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan, Kementerian Pertanian (Kementan), Muhammad Rizal Ismail kepada mediaperkebunan.id.

Terbukti, menurut catatan Rizal, harga tembakau di tingkat petani saat ini mencapai Rp50 ribu/kilogram (kg). Angka ini meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Bahkan dibeberapa tempat ada yang harganya diatas Rp50 ribu/kg.   

Namun, Rizal mengakui bahwa kebutuhan tembakau didalam negeri saat ini masih cukup tinggi. Saat ini luas perkebunan tembakau sekitar 218 ribu hektar (ha) dengan produksi sekitar 284 ribu ton tembakau. Sedangkan kebutuhan tembakau untuk industri hilir tembakau (IHT) mencapai sekitar 427 ribu ton tembakau 

Meski begitu, kontribusi komoditas tembakau untuk dalam negeri tidaklah kecil. Terbukti berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku IHT mencapai Rp 135,75 triliun pada tahun 2022. Nilai tersebut berkontribusi sebesar 0,96% dari total PDB nasional yang mencapai Rp 19,59 kuadriliun.

Tidak hanya itu, jumlah tenaga kerja yang terserap pada komoditas tembakau dari hulu hingga hilir mencapai kurang lebih 6 juta orang. Adapun untuk petani tembakaunya sendiri mencapai 2,5 juta petani. “Artinya komoditas tembakau tidak hanya menyumbang pendapatan negara tapi juga menyerap tenaga kerja,” jelas Rizal.

Namun, harus diakui bahwa tidak sedikit yang mengkritik komoditas tembakau melalui Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Pengendalian Tembakau. Pasalnya, RPP tersebut berpotensi mematikan industri rokok kretek dan membunuh budaya bangsa.

Baca Juga:  Jangan Lupakan Perkebunan Tembakau

Rencanya dalam RPP tersebut akan diatur mengenai iklan produk rokok. Padahal suatu produk harus melakukan promosi melalui iklan. Jadi seharusnya yang diatur bukanlah iklan produk tersebut melalainkan tata cara atau aturan untuk mendapatkan produk tersebut.

Contohnya, jadi yang diatur itu adalah aturan dari membeli produk tersebut, sehingga anak-anak dibawah usia 17 tahun tidak bisa membeli produk tersebut.

“Sebab jika industri tembakau terkena dampak dari aturan tersebut maka petani tembakau juga akan terkena dampaknya,” terang Rizal.

Adapun untuk meningkatkan kualitas tanaman tembakau, Rizal menerangkan, tahun 2024 akan diajukan perbaikan tanaman tembakau seluas 300 hektar.  Harapannya dengan perbaikan tersebut maka kualitas tembakau nasional akan menjadi jauh lebih baik lagi.

Seperti diketahui, bahwa kualitas tembakau asal Indonesia tidak kalah dengan tembakau dari negara luar. Hal ini terlihat dari tingginya harga tembakau asal Indonesia yang diekspor ke luar negeri. (248)

Berita selengkapnya ada pada majalah Media Perkebunan edisi November 2023.