2nd T-POMI
2024, 1 Maret
Share berita:

Jakarta, Mediaperkebunan.id

Direktorat Jenderal Perkebunan mengajukan grant riset inisiatif pemerintah kepada Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) untuk pengayaan plasma nutfah sumber daya genetik kelapa sawit. Pelaksanaannya bekerjasama dengan PT Riset Perkebunan Nusantara  (RPN) dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI)  untuk eksplorasi di  Tanzania. Gunawan, Direktur Perbenihan Perkebunan , Direktorat Jenderal Perkebunan menyatakan hal ini kepada Media Perkebunan.

“Dengan riset ini maka akan memperkaya sumber daya genetik kelapa sawit sawit di Indonesia yang bisa disilangkan untuk menghasilkan varietas unggul baru. Sumber daya genetik ini akan didistribusikan pada 14 perusahaan produsen kecambah kelapa sawit. Pemerintah sebagai penebit grant riset juga diberi ruang mengelolanya dan Ditjen Perkebunan akan bekerjasama Balai Standarisasi dan Instumentasi Perkebunan , Badan Standar dan Instumentasi Pertanian  dalam pelaksanaanya,” katanya.

BPDPKS sudah setuju mendanai, tinggal pelaksanaanya, saat ini Ditjenbun masih terus berkoordinasi dengan PT RPN. Aspek berikutnya selain pengayaan plasma nutfah adalah introduksi serangga penyerbuk baru. Saat ini serangga Elaeisdobius kamerunicus kinerjanya sebagai serangga penyerbuk semakin menurun sehingga perlu ada yang baru.

“Grant riset inisiatif pemerintah ini sebagai bentuk antisipasi Ditjenbun Kementan bekerjasama dengan perusahaan besar kelapa sawit untuk menjawab tantantan kedepan yang tidak mudah seperti perubahan iklim, Organisme Penganggu Tanaman yang semakin resisten dan lain-lain. Kita harus jaga bahwa kelapa sawit Indonesia harus tetap nomor satu dengan produktivitas yang semakin tinggi,” kata Gunawan lagi.

Salah satu upaya menjawab tantangan itu adalah pengembangan varietas unggul baru. Ini harus menjadi perhatian semua pihak. Sawit adalah contoh bagi komoditas lain bagaimana memperkaya sumber daya genetik untuk pemuliaan, kedepan diharapkan komoditas lain bisa mengikuti.

Baca Juga:  Pastikan Pekebun Terima Benih Bermutu

“Tugas kita sebagai pemeritah adalah bagaimana  meyakinkan semua pihak bahwa harus ada varietas baru untuk upgrade varietas lama yang sudah tidak mampu beradaptasi dengan perubahan iklim, yang ketahanannya terhadap OPT tertentu semakin menurun,” katanya lagi.

Direktorat Perbenihan Perkebunan sebagai regulator perbenihan perkebunan harus memastikan bahwa penangkar dan perusahaan perkebunan kelapa sawit bisa memanfaatkan benih-benih varietas unggul baru yang adaptif dengan perubahan iklim terutama  untuk peremajaan.

Keberhasilan peremajaan hanya satu parameternya yaitu produkivitasnya harus lebih tinggi bila dibandingkan sebelumnya. Perbaikan produktivitas salah satunya adalah dengan varietas baru yang lebih adaptif dengan kondisi terkini.