2nd T-POMI
2020, 13 Juni
Share berita:

JAKARTA, Mediaperkebunan.id – Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R & D) pada tanaman karet harus diperkuat. Hal ini supaya ada produk-produk baru yang memberikan semangat kepada petani karet.

Demikian dikatakan Begawan Perkebunan Soedjai Kartasasmita. “Jangan lupa bahwa lebih dari 80 persen dari produksi karet Indonesia berasal dari kebun karet rakyat,” ujarnya mengingatkan.

Menurut Soedjai, petani karet harus merasa bahwa ke depan nasibnya akan lebih baik berkat aplikasi berbagai jenis teknologi baru.

Soedjai menyebutkan ada tuju hal yang harus menjadi perhatian semua pemangku kepentingan, khususnya pemerintah, jika komoditas karet Indonesia berdaya saing.

Pertama, daya saing karet sintetis terhadap karet alam telah meningkat lagi sebagai akibat anjloknya harga BBM di pasar international. “Hal ini perlu ada kajian,” ujar Soedjai.

Kedua, seiring dengan kenaikan penggunaan sarung tangan karet sebagai akibat Covid-19 yang paling diuntungkan adalah Malaysia. Karena Industri sarung tangannya sudah lama berkembang dan mungkin terbesar di dunia. (Baca selengkapnya Majalah Media Perkebunan ed Juli). (YR)

Baca Juga:  Delapan Varietas Perkebunan Disetujui Dilepas