2nd T-POMI
2019, 23 Desember
Share berita:

JAKARTA, Perkebunannews.com – Pemerintah menegaskan komitmennya dan terus mendorong melakukan peremajaan kebun kelapa sawit rakyat (PSR). Hal ini guna menggenjot implementasi program biodiesel hingga kadar campuran bahan nabatinya mencapai 100 persen atau B100.

Penegasan itu disampaikan Presiden Joko Widodo saat peresmian “Program Implementasi Biodisen 30%” di SPBU Pertamina di Jakarta, Senin (23/12). Jokowi menargetkan implementasi program B40 dapat dilaksanakan mulai tahun depan dan B50 pada 2021, setelah penerapan B30 mulai Desember 2019.

Presiden Jokowi mengatakan, pemerintah sudah moratorium untuk izin baru lahan perkebunan kelapa sawit. Sehingga produktivitas kebun sawit harus ditingkatkan per hektarnya.

“Kalau sekarang satu hektare hampir 4 ton, ya kan? Gimana cara mencapai ke 7 ton atau 8 ton per hektare. Bisa lipat dua kali,” ujar Jokowi.

Jokowi mengungkapkan, peremajaan kebun kelapa sawit bertujuan untuk menghasilkan bibit sawit berkualitas yang baik. Sehingga diharapkan kualitas minyak sawit yang nantinya akan dijadikan campuran solar juga akan meningkat.

Lebih lanjut Presiden Jokowi menuturkan, proses peremajaan kelapa sawit rakyat sudah dikerjakan dalam 2 tahun ini. Peremajaan sawit tetap akan diteruskan karena dana sawit yang ada besar. “Terakhir sekitar Rp 20 triliun, yang akan kita pakai untuk replanting,” ujarnya. (YR)

Baca Juga:  Pertanian Terpadu Solusi Petani Ketika Harga Sawit Turun