Jakarta, Media Perkebunan.id
Pandawa Agri Indonesia, perusahaan berbasis lifescience pertama dan satu satunya di Indonesia yang berfokus pada pengembangan produk reduktan pestisida, meluncurkan produk terbaru yaitu Weed Solu-tion. Weed Solut-ion atau WS merupakan reduktan herbisida dan bekerja sebagai carrier untuk mengikat bahan aktif herbisida dan membantu mencapai lokasi target meskipun dosisnya dikurangi hingga 50% dari dosis awal.
Weed Solut-ion (WS) membantu aplikasi herbisida bekerja secara maksimal karena bahan aktifnya tidak banyak terbuang ke bagian-bagian lain yang bukan merupakan tujuan utaman. Weed Solut-ion bukan merupakan herbisida sehingga tidak dapat digunakan secara tunggal atau tanpa dicampurkan dengan herbisida.
Kukuh Roxa, CEO dan Co-Founder Pandawa Agri Indonesia mengatakan, “Sejak awal pembentukan Pandawa Agri Indonesia berkomitmen untuk terus berinovasi dalam membantu menciptakan industri pertanian dan mendorong praktik industri yang lebih sustainable, ramah lingkungan, aman untuk pengguna, dan juga cost-efficient. Sebagai industri yang memiliki peranan yang cukup besar dalam membantu kemajuan ekonomi negara, industri pertanian selama ini masih sangat bergantung pada bahan kimia berbahaya yang berpengaruh terhadap lingkungan dan konsumen, oleh karena itu kami dari Pandawa Agri Indonesia berharap agar inovasi dan produk kami dapat terus meningkatkan keamanan dan sustainability dari industri pertanian.”
Sektor pertanian memiliki dampak yang signifikan bagi perekonomian Indonesia, dengan berkontribusi sebesar 15% dari total PDB Indonesia, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS). Menurut BPS total jumlah petani pada tahun 2020 ada sekitar 33,4 juta orang atau sekitar 12 persen dari total penduduk Indonesia, yang menunjukkan adanya ketergantungan negara pada sektor ini, ditambah dengan banyaknya peluang komoditas ekspor yang dimiliki oleh sektor pertanian Indonesia, seperti kelapa sawit, kakao, kopi, dan karet yang merupakan produk unggulan ekspor.
Dengan semakin meningkatnya kesadaran dunia akan keberlangsungan hidup manusia dan bumi, semakin mendorong permintaan dan kebutuhan pasar untuk produk yang mendukung sustainability. Hal ini mendorong negara-negara dan asosiasi regional untuk mulai menerapkan kebijakan yang mengharuskan produk produk impor dari negara lain untuk memenuhi kriteria sustainability, termasuk batas penggunaan produk pestisida.
Prabawati Hyunita Putri, Research and Development Product, Pandawa Agri Indonesia, mengatakan. “Kami di Pandawa Agri Indonesia secara konsisten terus mendorong sustainability dan memastikan bahwa produk kami sudah mengikuti aturan dan standarisasi internasional. Dengan materi yang ramah lingkungan dan kemampuannya yang dapat menurunkan dosis penggunaan herbisida hingga 50%, Weed Solut-ion sejalan dengan ketentuan MSPO, ISPO, RSPO dan FSC untuk menurunkan dosis penggunaan herbisida dan aspek lingkungan.”
Weed Solut-ion berasal dari bahan bahan lokal yang terdiri dari 70% bahan organik dan 30% bahan sintetik kimia, relatif tidak beracun dan berbahaya. Selain itu PAI berkomitmen untuk berinovasi memanfaatkan kekayaan biodiversitas Indonesia, sehingga inovasi yang berkelanjutan tidak terhalang oleh biaya.
Harga eceran tertinggi (HET) Weed Solut-ion berada di bawah HET pestisida, tidak seperti kebanyakan produk ramah lingkungan lain yang cenderung memiliki tambahan biaya. Penggunaan WS sebagai campuran dapat menghemat biaya perawatan pertanian atau perkebunan 10%- 40%.
Saat ini pengembangan produk Weed Solut-ion Pandawa Agri Indonesia di sektor retail berfokus di area Sumatera Selatan dan sekitarnya. Produk ini sudah dipercaya dan digunakan oleh lebih dari 1,000 petani yang tergabung dalam 43 kelompok tani. Selain itu PT. Pandawa Agri Indonesia sudah memasok produk inovasi reduktan ini ke lebih dari 20 perusahaan yang bergerak di industri perkebunan, baik itu kelapa sawit, karet, tebu, hingga hutan tanaman industri dengan luasan lebih dari 1 juta hektar.
“Kami berharap dengan adanya produk reduktan herbisida Weed Solut-ion, dapat membantu petani di Indonesia, tidak hanya dengan meringankan beban biaya, namun juga memungkinkan bagi para pengguna untuk memperluas jangkauan bisnis mereka, agar bisa mengikuti regulasi ekspor. Tentu kedepannya kami berharap agar produk kami dapat lebih efektif, dan dapat mereduksi pestisida dalam dosis yang lebih besar lagi,” tutup Kukuh.