Medan, mediaperkebunan.id – Belakangan ini warga kota Medan menunjukan kecenderungan untuk tidak lagi tergantung pada Minyakita, minyak goreng yang merupakan kebijakan subsidi dari pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Indikasi tersebut terlihat jelas tatkala warga kota Medan kini tak lagi melulu beli Minyakita untuk memasak, melainkan juga membeli minyak goreng curah yang belakangan ini harganya mengalami penurunan.
“Saya melihat harga minyak goreng curah dari Rp 19.000 menjadi Rp 17.500 per kilogram (Kg),” kata Gunawan Benjamin, pengamat ekonomi sekaligus pengajar di sejumlah kampus ternama di kota Medan, kepada Mediaperkebunan.id, Kamis (5/6/2025).
Data tersebut, ungkap Gunawan Benjamin, terpampang jelas dari hasil pemantauan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) yang ada di Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan (KPw) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) ke sejumlah pasar tradisional di kota Medan.
“Saya ambil contoh pada bulan Maret, harga minyak goreng curah di pasar Aksara masih berada di level Rp 19.000 per Kg, namun kini sudah turun jadi Rp 17.500 per Kg,” ucap pria yang juga aktif mengamati perkembangan bursa saham ini .
Bahkan dari hasil pengamatan langsung di lapangan, dirinya melihat harga minyak goreng curah menyentuh Rp 17.000 per Kg di salah satu pasar tradisional di Kabupaten Deli Serdang.
Gunawan Benjamin mengingatkan kalau berdasarkan regulasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan, harga eceran tertinggi (HET) Minyakita adalah Rp 15.700 per liter, atau sekitar Rp 17.444 per Kg.
Situasi itu membuat harga minyak goreng curah justru ada di bawah HET Minyakita, sehingga tidak heran kalau pada akhirnya masyarakat akan cenderung membeli minyak goreng curah karena harganya sudah relatif lebih murah dibandingkan dengan Minyakita.
“Dengan realisasi harga minyak goreng di level tersebut, masyarakat tidak lagi memburu Minyakita untuk kebutuhan sehari-hari,” ucap Gunawan Benjamin.
Pemicu Turun Harga
Saat ditanya Mediaperkebunan.id tentang pemicu penurunan harga minyak goreng secara umum belakangan ini, Gunawan Benjamin menunjuk pada harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di pasar global.
Di samping itu, Gunawan Benjamin bilang, sejak Amerika Serikat (AS) mengumumkan kebijakan tarif resiprokal sebesar 32 persen ke Indonesia, harga CPO turun dari kisaran RM 4.520 per ton di awal April, menjadi RM 3.598 per ton saat ini.
“Bahkan harga CPO di pasar global sempat menyentuh RM 3.720-an per ton di bulan Mei 2025,” tutur Gunawan Benjamin lebih lanjut.
Karena itu, dirinya merasa tidak heran kalau pada akhirnya harga minyak goreng curah bisa relatif lebih murah dari harga Minyakita di berbagai pasar, baik pasar tradisional maupun ritel.
Di samping itu, di memprediksi hal ini akan menghilangkan perdebatan mengenai disparitas atau perbedaan harga antara HET Minyakita yang saat ini sebesar Rp 15.700 per liter dengan harga di pasar yang bisa mencapai Rp 17 ribu per liter.
“Konsumen saat ini memiliki pilihan minyak goreng curah dengan harga yang lebih terjangkau dan akan melepaskan ketergantungannya pada Minyakita,” tegas Gunawan Benjamin.